MAKASSAR, Beritabenua.com - Dalam upaya memperkuat sinergi antarinstansi dalam percepatan penurunan stunting, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP dan KB) Kota Makassar hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Diseminasi dan Publikasi Data Stunting yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kota Makassar melalui sub kegiatan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat.
Kegiatan yang dihadiri oleh berbagai unsur lintas sektor ini menghadirkan Kepala Dinas PP dan KB Kota Makassar dengan materi “Strategi dan Implementasi Pemberdayaan Keluarga Risiko Stunting melalui Program GENTING (Gerakan Cegah Stunting dari Tingkat Keluarga)”.
Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya peran keluarga sebagai garda terdepan dalam pencegahan stunting. “Pencegahan stunting tidak hanya berbicara soal gizi, tapi juga menyangkut perubahan perilaku dan pemberdayaan keluarga. Melalui GENTING, kita ingin memastikan setiap keluarga mampu menjadi pelaku utama dalam menjaga kesehatan generasi,” ujarnya.
Acara yang berlangsung dengan antusias ini turut dihadiri oleh Kepala Kementerian Agama Kota Makassar, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Baznas, serta jajaran camat, lurah, kepala puskesmas, dan pengelola program gizi dari seluruh wilayah Kota Makassar. Hadir pula perwakilan dunia usaha seperti PT Makassar Metro Network, PT Makassar Airport Network, serta lembaga sosial Human Initiative Sulsel.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian penting dari upaya konvergensi lintas sektor, di mana seluruh pemangku kepentingan memiliki peran dalam menurunkan angka stunting secara berkelanjutan. “Data bukan hanya angka, tapi dasar untuk menentukan arah kebijakan dan intervensi yang tepat sasaran,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, organisasi masyarakat, dan lembaga keagamaan. Harapannya, hasil diseminasi ini dapat menjadi pijakan dalam penyusunan program yang lebih terukur dan berdampak langsung bagi keluarga berisiko stunting di Kota Makassar.