Ironi hari guru, Guru di Pulau Sembilan Masih Dibayangi Kesejahteraan yang Memprihatinkan

BeritaBenua.com —
Arrang SazPenulis

salah satu guru di Kabupaten Sinjai

SINJAI, Beritabenua--Peringatan Hari Guru Nasional 2025 kembali menjadi momentum refleksi atas peran strategis guru dalam pembangunan bangsa.

Guru adalah sosok yang setiap hari berdiri di garda terdepan membentuk peradaban, mencetak generasi berkarakter, dan menjaga masa depan Indonesia melalui pendidikan yang bermartabat.

Lihat Juga

Namun di balik dedikasi dan pengabdian mereka, masih tersimpan kegelisahan mendalam terkait kesejahteraan yang jauh dari layak, terutama dialami oleh para guru yang bertugas di wilayah kecamatan pulau sembilan kabupaten sinjai.

Para guru yang bertugas di kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Sinjai, mengaku memikul beban kerja yang berat sekaligus berisiko tinggi.

Lihat Juga

Selain menghadapi medan tugas yang menantang, perhatian terhadap kesejahteraan mereka dinilai sangat minim.

"Dominan guru yang dari kota mengajar di pulau sembilan. Jadi, setiap waktu sekolah para guru mengeluarkan biaya transportasi laut pulang-pergi sebesar Rp35.000 hingga Rp45.000 dari Sinjai Utara menuju Pulau Sembilan" tutur salah satu guru.

Aksesibilitas terbatas yang dirasakan para guru ini adalah bukti ketidakadilan bagi profesi guru.

Mereka seolah dibiarkan berjuang seorang diri, menghadapi kondisi kerja yang sulit, risiko perjalanan tinggi, dan pendapatan yang tidak sebanding dengan tanggung jawab moral dan profesinya.

Pemenuhan kesejahteraan guru sejatinya merupakan amanat hukum. Hal ini diperkuat melalui UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 40 ayat (1) huruf c, yang menegaskan bahwa pendidik berhak memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang layak. Artinya, peningkatan kesejahteraan guru bukan sekadar bentuk penghormatan moral, melainkan kewajiban konstitusional yang tidak dapat ditunda.

Ketimpangan yang dialami oleh guru pulau sembilan menjadi saksi abainya pemerintah daerah kabupaten sinjai dalam menjamin kesejahteraan guru di kecamatan pulau sembilan, dengan ini kami mendorong Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai untuk menghadirkan kebijakan yang lebih berkeadilan dan berpihak kepada guru yang bertugas di wilayah Pulau Sembilan.

Negara diminta hadir bukan hanya melalui ucapan terima kasih atau penghargaan simbolis, tetapi melalui tindakan nyata dan kebijakan strategis yang menjamin keberlanjutan profesi guru secara bermartabat.

Dalam momentum Hari Guru Nasional, suara salah satu warga dari Pulau Sembilan mengingatkan bahwa penghargaan sejati bagi guru tidak cukup dengan seremoni dan kata-kata manis, tetapi dengan kesejahteraan yang benar-benar dirasakan.

“Selamat Hari Guru Nasional, hari ketika kata-kata melambung lebih tinggi daripada kesejahteraan yang tak pernah benar-benar diberikan,” ungkapnya. Rabu (26/11/25).

    Berita Terkait

    Cover
    Berita Terkini

    Berikan Edukasi ke Generasi Muda, Wujudkan Pola Hidup Sehat Melalui Konsumsi Pangan Lokal

    Xiao Huli sekitar 3 jam lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Disnakertrans Kaltara Tegaskan Perekrutan Pekerja Lokal Capai Kuota Ideal

    BeritaBenua.com sekitar 16 jam lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Wakil Ketua TP-PKK Kaltara Serukan Semangat Pelayanan dalam Perayaan Natal 2025

    BeritaBenua.com sekitar 16 jam lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Tiga Ranperda Disetujui, Dua Diantaranya jadi Fondasi Perekonomian Kaltara

    Xiao Huli 1 hari lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Kerjasama Pemprov Kaltara dan UT, Komitmen Tingkatkan Pendidikan Tinggi Hingga Pelosok Negeri

    BeritaBenua.com 1 hari lalu

    Baca
    Ironi hari guru, Guru di Pulau Sembilan Masih Dibayangi Kesejahteraan yang Memprihatinkan - Berita Benua