Ketua Relawan Resopa Diperiksa Polda Sulsel Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Seragam Sekolah Gratis di Makassar

BeritaBenua.com —
BeritaBenua.comPenulis
Gambar Sampul

MAKASSAR, Beritabenua.com - Ketua Relawan Sulawesi Pejuang Amanah (Resopa), Syarief Boharima, menjalani pemeriksaan di Subdit III Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulawesi Selatan. Pemeriksaan ini terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek pengadaan seragam sekolah gratis yang dilaksanakan Pemerintah Kota Makassar.

Lihat Juga

Pemanggilan tersebut berdasarkan surat penyidik Nomor B/7373/X/Res.3.3/2025/Direskrimsus, di mana Syarief dimintai keterangan seputar proses awal pelaksanaan program tersebut.

“Saya dimintai penjelasan mengenai proses awal pengadaan seragam sekolah gratis itu,” ungkap Syarief usai menjalani pemeriksaan.

Menurutnya, pada tahap awal, Pemkot Makassar melibatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) dan Usaha Kecil Koperasi (UKK) di setiap kecamatan untuk menjahit seragam. Setiap kecamatan, kata Syarief, mengirim sekitar 50 penjahit untuk berpartisipasi dalam program tersebut.

“UMK dan UKK dari setiap kecamatan dikumpulkan untuk menjahit seragam gratis. Karena jumlahnya besar, diadakan sosialisasi di 15 kecamatan,” jelasnya.

Dalam kegiatan sosialisasi itu, Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Andi Bukti, turut hadir secara virtual melalui aplikasi Zoom untuk memberikan penjelasan mengenai program yang merupakan inisiatif Wali Kota Makassar.

Syarief menambahkan, sosialisasi lanjutan juga dilaksanakan di Hotel Golden Tulip dan Makassar Government Center (MGC) dengan total anggaran mencapai Rp6 miliar lebih.

“Sekitar Rp6 miliar digunakan untuk sosialisasi di 15 kecamatan dan beberapa hotel,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pada awalnya pengadaan seragam tidak melalui proses lelang. Namun, setelah terjadi pergantian pejabat di lingkungan Pemkot Makassar, mekanisme pengadaan berubah menjadi sistem lelang.

“Awalnya tidak disebut ada lelang, tapi setelah pergantian Sekda dan Kadis Pendidikan, tiba-tiba prosesnya dimasukkan ke lelang,” tutur Syarief.

Ia juga menyebut bahwa penyidik saat ini tengah melakukan uji laboratorium terhadap jenis kain seragam di Bandung. Dalam kontrak payung, kain yang disepakati adalah BSW 100% katun, namun seragam yang diterima siswa diduga menggunakan bahan kain tissu yang hanya bertahan sekitar tiga bulan.

“Itu di luar kontrak. Seragam dengan kain tissu disebut bukan dari UMK, melainkan dari toko Firman dan Firdaus di Makassar,” tegasnya.

Syarief menambahkan, sempat terjadi penarikan kembali seragam setelah muncul protes terkait kualitas bahan. Hingga kini, siswa SMP disebut belum menerima seragam baru.

“Informasinya, seragam yang sudah disalurkan ditarik kembali karena kualitasnya tidak sesuai,” ungkapnya.

Ia pun berharap penyidik memeriksa seluruh pihak yang terlibat, baik dari unsur pejabat pemerintah maupun penyedia barang.

“Semua harus diperiksa, karena anggaran pengadaan seragam sekolah gratis ini mencapai Rp11 miliar lebih,” pungkasnya.

    Berita Terkait

    Cover
    Berita Terkini

    Apresiasi Seluruh Atlet Lokal Kaltara

    Xiao Huli sekitar 22 jam lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Jelang Nataru, Pastikan Masyarakat Tertib Berlalu Lintas

    Xiao Huli sekitar 23 jam lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Jamrud Meriahkan Penutupan Benuanta Fest 2K25

    Xiao Huli 2 hari lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Di buka Wapres Gebyar ABG Taruna Ikrar Pecahkan Rekor Indonesia: Mesin Kolaborasi Baru Pemerintahan presiden Prabowo

    BeritaBenua.com 3 hari lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Gubernur Ajak KKSS Jadi Garda Terdepan Menjaga Stabilitas Ekonomi dan Kerukunan Antar Etnis Kaltara

    BeritaBenua.com 3 hari lalu

    Baca
    Ketua Relawan Resopa Diperiksa Polda Sulsel Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Seragam Sekolah Gratis di Makassar - Berita Benua