JAKARTA, Beritabenua- Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Makassar, Illank Radjab, S.H, Ketua Umum Lembaga Study Hukum dan Advokasi Rakyat (LASKAR) Sulawesi Selatan menegaskan bahwa perayaan hari jadi kota tidak boleh hanya menjadi seremonial, tetapi harus menjadi momen evaluasi dan pembuktian terhadap janji politik Walikota Makassar kepada masyarakat.
Dalam pernyataannya yang disampaikan dari Jakarta, Illank menekankan bahwa masyarakat Makassar menunggu komitmen nyata pemerintah kota dalam menangani permasalahan publik yang semakin kompleks.
Kadis PP dan KB Kota Makassar Lakukan Kunjungan Silaturahmi ke Kabupaten Takalar
BeritaBenua.com • sekitar 19 jam lalu
Berita Terkini
Bawaslu Sinjai Hidupkan Nilai Siri’ dalam Pengawasan Pemilu melalui Program “Kahali”
Arrang Saz • sekitar 19 jam lalu
Berita Terkini
“Kepemimpinan bukan hanya soal slogan. HUT Kota Makassar harus menjadi momentum bagi Walikota untuk menunjukkan bahwa janji politik benar-benar ditepati melalui kerja nyata.” jelas Illank Radjab, S.H, selamu Ketua Umum LASKAR Sulawesi Selatan
Soroti Persoalan Sampah, Keamanan Anak, dan Tawuran Pemuda
Belajar Sepanjang Usia: Semangat Para Lansia di Sekolah Sehati Jongaya
BeritaBenua.com • sekitar 19 jam lalu
Berita Terkini
Sekolah Lansia Sehati Tingkatkan Pemahaman Komunikasi di Kalangan Lansia
BeritaBenua.com • sekitar 19 jam lalu
Berita Terkini
LASKAR mencatat sedikitnya tiga persoalan mendesak yang perlu segera menjadi prioritas pemerintah kota:
1. Sampah dan kebersihan kota yang belum terkelola optimal
“Di banyak ruas jalan dan permukiman masih terlihat penumpukan sampah. Kota ini membutuhkan sistem manajemen kebersihan yang modern dan berkesinambungan.”
2. Kasus kekerasan dan penculikan anak yang menggemparkan publik
“Keamanan anak adalah indikator peradaban kota. Pemerintah harus hadir, bukan hanya bereaksi ketika kejadian sudah viral.”
3. Perkelahian dan tawuran antar kelompok pemuda
“Tawuran menunjukkan adanya kegagalan dalam pembinaan dan pemberdayaan generasi muda. Pemerintah harus menciptakan ruang kreatif, bukan hanya tindakan represif.”
Menurut Illank, ketiga masalah tersebut cukup menyentuh aspek fundamental dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, yaitu perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat.
Kultur Makassar: Kepemimpinan Harus Berlandaskan Siri’ na Pacce
Illank mengingatkan bahwa Makassar memiliki nilai budaya yang sangat kuat dalam menilai integritas seorang pemimpin, yaitu Siri’ na Pacce — prinsip harga diri dan solidaritas pada penderitaan rakyat.
“Dalam budaya Makassar, pemimpin harus malu jika tidak menepati janji. Itu bagian dari Siri’. Dan ia harus berempati terhadap rakyat yang kesusahan, itu Pacce. Di Makassar, kepemimpinan bukan hanya administratif, tetapi moral.”
Ia menegaskan bahwa seorang pemimpin di Makassar akan dihargai bukan dari banyaknya baliho atau slogan, tetapi dari kehadiran dan kerjanya untuk rakyat.
“Rakyat Makassar itu jujur dan berani. Mereka akan menghargai pemimpin yang bekerja, tetapi juga mengkritik jika janji ditinggalkan.”
Di akhir pernyataannya, Illank menyampaikan bahwa LASKAR siap berkolaborasi sekaligus menjadi kontrol sosial dalam mengawasi jalannya pemerintahan kota.
“Kami tidak anti terhadap pemerintah. Kami mendukung setiap program yang berpihak kepada rakyat, tetapi kami akan menjadi suara publik ketika hak mereka diabaikan.”
Illank berharap HUT Makassar tahun ini menjadi titik awal perubahan, bukan rutinitas tahunan tanpa makna.
“Kami ingin Makassar menjadi kota yang bersih, aman bagi anak, dan damai bagi semua warganya.”





