MAKASSAR, Beritabenua- Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulawesi Selatan, dinamika bursa calon ketua umum mulai menghangat. Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Vonny Ameliani, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, yang disebut-sebut memiliki peluang besar maju dalam kontestasi tersebut.
Vonny dinilai memiliki modal politik kuat. Selain dikenal sebagai salah satu figur perempuan di parlemen, isu kedekatannya dengan Gubernur Sulawesi Selatan disebut turut mendorong popularitasnya dalam bursa calon ketua.
Bersama Wagub, Kepala BPS RI Resmikan Gedung Baru BPS Kaltara
BeritaBenua.com • sekitar 15 jam lalu
Berita Terkini
Benuanta Investment and Economic Summit 2025, Momentum Kebangkitan Kawasan Ekonomi di Utara Indonesia
BeritaBenua.com • sekitar 16 jam lalu
Berita Terkini
Namun, kemunculan nama Vonny menuai respons kritis dari sejumlah aktivis pemuda. Ketua Forum Pemuda Sulawesi Selatan, Asrul, menyoroti pentingnya mempertahankan nilai primordialisme dalam kepemimpinan KNPI. Ia menegaskan bahwa organisasi kepemudaan terbesar di Sulsel idealnya dipimpin oleh putra-putri asli daerah yang memahami kultur dan denyut pergerakan pemuda setempat.
Asrul bahkan mempertanyakan dukungan kepada kandidat yang bukan berlatar belakang Sulsel.
DKISP Kaltara Tingkatkan Literasi SPBE di Kalangan Pelajar SMA dan SMK Tana Tidung
BeritaBenua.com • sekitar 16 jam lalu
Berita Terkini
Dibuka Gubernur, Open Tournament Domino Kaltara Cup 2025 jadi Ajang Membangun Kebersamaan dan Penggerak Ekonomi Daerah
BeritaBenua.com • sekitar 16 jam lalu
Berita Terkini
“Seharusnya Ketua KNPI adalah putra-putri asli Sulawesi Selatan. Bu Vonny Ameliani ini kan bukan asli Sulsel, kedua orang tuanya berasal dari Sumatera dan beliau lahir di Depok,” ujarnya kepada media. Minggu (23/11/25).
Selain soal asal-usul, Asrul juga menyinggung rekam jejak dan independensi kandidat. Ia berharap nakhoda baru KNPI lahir dari proses kaderisasi yang matang, bukan figur yang muncul karena kekuatan politik atau ‘titipan pejabat’.
Menurutnya, hal tersebut penting untuk menjaga marwah KNPI sebagai wadah berhimpunnya OKP dan stakeholder kepemudaan yang harus tetap mandiri, kritis, dan tidak menjadi perpanjangan tangan birokrasi.
“KNPI adalah rumah bagi OKP dan pemuda Sulsel. Kita berharap KNPI menjaga independensinya dan tetap mengedepankan kemandirian,” pungkasnya.





