SINJAI, Beritabenua—Janji beasiswa pendidikan yang sempat dilontarkan anggota DPRD Sinjai dari Fraksi PKB, inisial MR, kini berubah menjadi kekecewaan. Aspirasi yang disampaikan pemuda Sinjai melalui audiensi resmi dengan Komisi I pada 24 November 2025 hingga kini mandek tanpa kepastian.
Taruna Ikrar Tancapkan Komitmen Hijau BPOM: Menjulang ke Langit, Membumi pada Rakyat, Mengakar untuk Generasi Mendatang
BeritaBenua.com • 1 hari lalu
Berita Terkini
Dukung Pemulihan Bencana Aceh, PLN Icon Plus Sediakan Internet dan Listrik Gratis
BeritaBenua.com • 2 hari lalu
Berita Terkini
Dalam forum tersebut, MR yang membidangi isu pendidikan secara terbuka menyatakan mampu menjaminkan beasiswa melalui skema aspirasi PKB. Ia bahkan mendorong pemuda untuk langsung mengurus berkasnya, sembari mengklaim bahwa “banyak mahasiswa telah ia bantu lolos” dan prosesnya mudah.
PLN Icon Plus Percepat Pemulihan Jaringan Melalui Perbaikan Backbone di Batang Toru, Tapanuli Selatan
BeritaBenua.com • 2 hari lalu
Berita Terkini

Namun, kemudahan yang dijanjikan itu justru berbalik menjadi kebuntuan. Sejumlah pemuda mengaku kesulitan menindaklanjuti aspirasi karena MR tak merespons pesan maupun panggilan. Proses yang digadang-gadang sederhana berubah menjadi rumit hanya karena sikap enggan menanggapi.
Dalam audiensi Komisi I DPRD Sinjai, pemuda Sinjai menyampaikan kebutuhan beasiswa sebagai upaya peningkatan kualitas SDM daerah. Respons MR saat itu menumbuhkan harapan besar: beasiswa aspirasi PKB disebutnya siap dibantu dan mudah diproses.
Faktanya, hingga berita ini diturunkan, tidak ada satu pun tindak lanjut dari yang bersangkutan.
Syahrul Gunawan perwakilan pemuda Sinjai sekaligus mahasiswa doktoral UMI Makassar mengungkapkan kekecewaannya.
“Kami sudah menghubungi MR berulang kali sejak audiensi 24 November. Tapi tidak ada respons. Ini sangat tidak profesional. Beliau sendiri yang mengatakan proses beasiswa aspirasi PKB itu mudah, tapi justru sikapnya yang membuat semuanya menjadi rumit.”
Ia juga menyinggung integritas wakil rakyat yang semestinya menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan pendidikan.
“Inkonsistensi ini menimbulkan pertanyaan serius tentang komitmen dan tanggung jawab seorang legislator. Aspirasi diajukan secara resmi, tetapi diperlakukan seolah hanya formalitas. Dampaknya langsung ke mahasiswa yang benar-benar membutuhkan.
Sikap MR yang sulit dihubungi bukan hanya menghambat proses administrasi, tetapi juga dianggap mencederai akuntabilitas Komisi I, yang seharusnya menjadi lokomotif kebijakan pendidikan.
Pemuda Sinjai menilai, jika mekanisme aspirasi DPRD dibiarkan berjalan tanpa transparansi dan kepastian, publik berpotensi kehilangan kepercayaan terhadap wakilnya sendiri.
Syahrul menegaskan bahwa dirinya bersama pemuda lainnya akan terus memantau perkembangan janji beasiswa ini sekaligus menuntut klarifikasi resmi dari MR.
Hingga naskah ini diterbitkan, MR belum memberikan tanggapan. Pemuda Sinjai berharap DPRD Sinjai terutama Fraksi PKB mampu menunjukkan standar integritas yang sejalan dengan amanah publik, bukan sekadar retorika saat rapat resmi.





