PENAJAM, Beritabenua.com - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) terus mengupayakan penerapan digitalisasi di sektor perdagangan dengan pengembangan transaksi non-tunai. Hal ini untuk meningkatkan digitalisasi serta efisiensi dalam aktivitas jual beli di Benuo Taka.
Kabid Perdagangan KUKM Perindag PPU Marlina menjelaskan, pihaknya telah bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Bank Indonesia (BI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk menyosialisasikan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Wartawan Dilarang Liput Demo di BB1 PT. Vale, LBH Suara Panrita Keadilan Mengecam Tindakan Intimidasi
BeritaBenua.com • sekitar 9 jam lalu
Berita Terkini
DWP Kota Makassar Gelar Sosialisasi Kesehatan Reproduksi bagi Pasangan Usia Subur
BeritaBenua.com • 1 hari lalu
Berita Terkini
"Sosialisasi penggunaan uang elektronik ke pasar-pasa sudah kami lakukan, juga edukasi pedagang tentang cara menggunakan QRIS untuk transaksi,” ungkapnya.
Dikatakan, dengan transaksi non-tunai dapat mengurangi ketergantungan pada uang fisik dan mempercepat proses transaksi, karena tidak perlu menunggu dan mencari uang kembalian.
Kadis PP dan KB Makassar Pimpin Monitoring Program LOPIS, Tekankan Optimalisasi Peran dalam Penurunan Stunting
BeritaBenua.com • 2 hari lalu
Berita Terkini
Sinergi Pemkot Makassar dan PKBI: Wujudkan Kota Sehat dan Bebas Stigma HIV/AIDS
BeritaBenua.com • 2 hari lalu
Berita Terkini
"Pembeli tidak perlu membawa uang tunai karena bisa langsung melakukan pembayaran dengan scan barcode," tambahnya.
Dijelaskan, Penerapan QRIS sudah diwajibkan di beberapa tempat seperti pada event besar dan Sabtu malam di Alun-alun Pemkab. Dengan itu, KUKM Perindag mencatat, jumlah pedagang yang mulai menggunakan QRIS untuk transaksi meningkat pesat.
"Kami terus mendorong pedagang untuk terbiasa dengan sistem ini," jelasnya.
Dikatakan, mayoritas kendalanya adalah tidak semua pedagang menggunakan ponsel pintar terutama mereka yang sudah berumur. Tetapi dengan masalah tersebut pihaknya berusaha mencari jalan keluar, seperti mengedukasikan ke keluarga dan kerabat terdekatnya.
"Dengan Qris kami semua berharap bisa mendorong percepatan digitalisasi di kalangan pedagang PPU," tutupnya. (adv/kominfoppu)





