PENAJAM, Beritabenua.com – Realisasi anggaran belanja modal untuk pembangunan infrastruktur di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) belum mencapai target yang diharapkan.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) PPU Muhadjir menyebutkan, perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) memperngaruhi realisasi anggaran tahun ini. Dia mengakyi realisasi anggaran masih tergolong minim.
Muhadjir menjelaskan, APBD Perubahan menambahkan lebih dari Rp600 miliar khusus untuk belanja modal infrastruktur. Meski sebelumnya realisasi anggaran sudah cukup tinggi, penambahan ini membuat capaian anggaran terlihat masih rendah dibandingkan total kebutuhan yang baru ditetapkan.
"Kami sudah berupaya mencapai realisasi anggaran yang signifikan sebelum adanya APBD Perubahan. Namun, karena ada peningkatan besar pada belanja modal, maka realisasinya saat ini terlihat belum optimal," ujar Muhadjir.
Alokasi belanja modal tersebut, diarahkan untuk pengadaan barang dan jasa serta pembangunan infrastruktur melalui platform E-Catalog guna mempermudah pengadaan. Saat ini, beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sudah mulai menjalankan proyek mereka, meskipun pencairan anggaran untuk sejumlah kegiatan belum dilakukan.
"Kami telah memonitor perkembangan dari berbagai SKPD terkait proyek-proyek ini, dan meskipun sebagian dana belum dicairkan, beberapa pembangunan fisik seperti gedung dan jalan sudah mulai berjalan sesuai jadwal," ungkapnya.
Lebih lanjut, Muhadjir menambahkan, pihaknya belum dapat mengawasi secara menyeluruh realisasi anggaran, mengingat sebagian SKPD masih menunggu proses pencairan dana. Namun, dia optimis proyek-proyek yang sudah melewati proses lelang dan telah masuk tahap pelaksanaan akan segera menunjukkan progres signifikan.
“Untuk proyek-proyek yang dananya bersumber dari APBD murni, proses pelaksanaan sudah berjalan sesuai kontrak dan mengalami perkembangan yang baik,” tutupnya. (adv/kominfoppu)