MAKASSAR, Beritabenua- Makassar yang merupakan kampung halaman kepala Badan pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, Prof Taruna Ikrar disinyalir menjadi surga bagi peredaran kosmetik berbahaya.
Hal itu mendapat kecaman keras dari Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sulawesi Selatan dan Barat (BADKO HMI Sulselbar), hal itu disampaikan langsung oleh Pengurus BADKO HMI Sulselbar dalam keterangan persnya pada Senin (04/11/2024).
Menurut Ketua Bidang PTKP, Muahammad Amri, Makassar merupakan kampung halaman dari Prof Taruna Ikrar yang baru saja dilantik sebagai Kepala BPOM RI oleh Presiden Prabowo Subianto, tapi melihat fakta dan kenyataan yang ada, Sulsel sendiri manjadi tempat sarang Mafia Kosmetik yang terkesan selama ini tidak mendapatkan perlakuan tegas dari BPOM setempat.
"BPOM di Makassar ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya, hal itu karena lemahnya pengawasan yang justru mempermalukan muka Kepala BPOM RI yang dikampung halamannya sendiri malah menjadi sarang bagi Mafia Kosmetik berbahaya" ungkapnya.
Peredaran skincare berbahaya tersebut harusnya menjadi tanggung jawab penuh dari BPOM Makassar yang mendapatkan tugas dan wewenang untuk melakukan pengawasan dan penindasan terhadap para pelaku bisnis kosmetik di Sulsel.
Namun pada kenyataannya, seolah-olah kosmetik berbahaya ini harus diviralkan terlebih dahulu agar bisa menggerakkan hati BPOM untuk melakukan aksi penindakan.
"BPOM Makassar mempertontonkan di hadapan publik bahwa jika tidak viral maka tidak dihukum" ujarnya dengan tegas.
Oleh karenanya, menurut Amri sudah saatnya Kepala BPOM RI melakukan evaluasi dan mengganti kepala BPOM Makassar yang dinilai tidak mencerminkan perilaku pengawasan dan penindakan peredaran kosmetik berbahaya di Sulsel.
"Saya rasa Prof Taruna Ikrar harus segera mencopot Kepala BPOM Makassar, karena andai tidak ada Dokter Oky di tiktok maka skincare berbahaya terus tersebar di masyarakat Sulsel, ini demi kepentingan masyarakat" jelasnya.
"BADKO HMI Sulselbar dalam hal ini akan mengambil langkah tegas untuk menuntut evaluasi kepala BPOM Makassar, masa kampung halaman Kepala BPOM Pusat dijadikan surga bagi Mafia kosmetik" tutupnya.