Kurangi Penggunaan Pupuk Kimia, KKN-T Unhas Gelar Edukasi Pelatihan Pembuatan PGPR Metode Inokulum Akar Bambu

BeritaBenua.com —
Arr
Arrang SazPenulis

SINJAI, Beritabenua--Desa Sukamaju, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai merupakan daerah agrokompleks yang fokus dalam bidang pertanian. 90% warga Desa Sukamaju berprofesi sebagai petani dan pekebun. Kendala utama petani yaitu tanaman budidayanya terserang penyakit dan terhambatnya pertumbuhan tanaman.

Hal tersebut dikarenakan penggunaan pupuk kimia secara berlebihan sehingga membuat kualitas tanah berkurang dan kurangnya unsur hara pada tanah, sehingga tanaman rentan terkena penyakit.

Karena hal tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Hasanuddin Gelombang 113 mengadakan program kerja

“Edukasi dan Pelatihan Pembuatan PGPR Metode Inokulum Akar Bambu Untuk Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia Sintetik” untuk membantu mengatasi permasalahan petani Desa Sukamaju.

Pada pelaksanaan program kerja ini menggunakan metode workshop dengan melibatkan Ketua Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN), Ketua BPD, Kepala Dusun, Aparat Desa, dan Masyarakat Desa Sukamaju di Aula kantor desa Sukamaju, pada Rabu 22/01/2025.

“Setelah melakukan observasi dan melihat kendala dari warga terutama petani, kami (Mahasiswa KKN-T Gel. 113 Universitas Hasanuddin Makassar) mengadakan program kerja ini untuk mengatasi permasalahan sebagian besar petani. Jadi setelah pemaparan materi ini mari kita sama-sama Puang membuat PGPR agar nantinya dapatki gambaran untuk mempraktekkannya”. Ucap Erna, penanggung jawab program.

Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) adalah sejenis bakteri yang menguntungkan yang hidup di sekitar perakaran tanaman dimana bakteri ini memberi keuntungan dalam proses fisiologi tanaman dan pertumbuhannya. PGPR berperan sebagai Zat Perangsang Tumbuh (ZPT) tanaman dan juga dapat menekan pertumbuhan penyakit tanaman dan memperbaiki struktur tanah.

Warga sangat antusias dalam pelaksanaan program kerja ini mulai dari dimulainya sampai berakhirnya kegiatan ini terutama pada proses pembuatan PGPR dan pada sesi tanya jawab.

“Apa manfaat akar bambu ini dek sehingga digunakan, apakah bisa diganti dengan akar tanaman lain?” Tanya Marna, selaku Anggota Kelompok Tani.

Akar bambu mengandung Pseudomonas flourenscens dan Bacillus polymixa sebagai penghasil enzim dan fitohormon asam indol asetat (IAA), sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman.

“Jadi kami disini menggunakan akar bambu karena akar bambu ini mengandung bakteri baik bagi tanaman, dapat diketahui juga bahwa tanaman bambu dapat dengan baik di musim kemarau maupun musim hujan hingga cuaca ekstrim, hingga diharapkan tanaman yang diaplikasikan PGPR nantinya dapat hidup seperti tanaman bambu. Selain akar bambu kita bisa juga menggunakan akar kacang-kacangan, akar rumput gajah, dan akar putri malu. Dengan ketentuan akar yang digunakan tidak pernah terpapar pestisida kimia”. Lanjut Erna.

PGPR ini sangat bermanfaat untuk pertanian berkelanjutan, sehingga besar harapan kami untuk masyarakat melanjutkan kegiatan ini walaupun berakhirnya KKN-T UNHAS Gel. 113 ini.

    Tim Editor

    Beritabenua
    BeritabenuaEditor

    Berita Terkait

    Cover
    Berita Terkini

    KKN-P UIAD Sinjai Sukses Gelar Kadarkum di Bone

    Arrang Saz sekitar 19 jam lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Simak Cara Sersan Johny Wujudkan Cinta Tanah Air di Sinjai

    Beritabenua sekitar 21 jam lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Dinilai Tidak Produktif, DPC HIPPMAS Bulupoddo Kritisi Sentra Besi

    Beritabenua 2 hari lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    HMI Nunukan Tutup Rangkaian Milad dengan Senam Sehat Bersama

    Beritabenua 2 hari lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    PMII Mamuju Silaturahmi ke Perpustakaan Masannang

    Hidayat 2 hari lalu

    Baca

    Baru