GOWA, Beritabenua-Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 113 gelar penyuluhan pertanian di Balai Desa Sicini, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa pada Kamis (30/01/2025).
Kegiatan Program tersebut memperkenalkan tiga inovasi, yakni Pembuatan Komposter Takakura, Alat Pengukur Kesuburan Tanah, dan Alat Perangkap Hama.
Panen Perdana Program SIGAP Madrasah MIS Al-Irsyad Tangkalae, Wujudkan Gerakan Pangan Mandiri
BeritaBenua.com • sekitar 14 jam lalu
Berita Terkini

Penyuluhan pertama membahas manfaat Komposter Takakura dalam mengolah limbah organik menjadi pupuk alami.
Salah satu mahasiswa KKN-T, Ayu Angraeni menjelaskan proses pembuatan komposter serta manfaatnya dalam mengelola limbah rumah tangga secara efektif. Demonstrasi langsung diberikan kepada warga untuk memastikan pemahaman yang maksimal.
Gubernur Ajak HIMAS Kaltara Jaga Semangat Persatuan dan Kerukunan dalam Keberagaman
BeritaBenua.com • 3 hari lalu
Berita Terkini
DPC GMNI Sinjai Gelar Dialog Kebangsaan Menyikapi Pemberlakuan KUHP Baru
Arrang Saz • 4 hari lalu
Berita Terkini
Setelah itu, mahasiswa Andi Achmad Zulghifary memperkenalkan Alat Pengukur Kesuburan Tanah yang dapat mendeteksi konduktivitas listrik dalam tanah, alat ini membantu petani mengetahui tingkat kesuburan tanah sehingga dapat menentukan kebutuhan pupuk dengan lebih akurat.
Selanjutnya, mahasiswa Muh. Wahyu H. mendemonstrasikan Alat Perangkap Hama berbahan botol bekas sebagai solusi ramah lingkungan untuk mengurangi penggunaan pestisida. Alat ini mudah dibuat dan dapat diterapkan langsung oleh petani di lahan pertanian mereka.
Ketua BPD Desa Sacini, Sawiang, mengapresiasi inovasi ini, menurutnya hal ini sangat bermanfaat dan membantu mengurangi penggunaan pestisida.
“Kedua alat ini sangat bermanfaat bagi petani. Alat perangkap hama yang ramah lingkungan membantu mengurangi penggunaan pestisida, sementara alat pengukur kesuburan tanah memungkinkan petani menyesuaikan pupuk dengan kebutuhan lahan mereka. Kami berharap inovasi ini dapat terus dikembangkan agar masyarakat bisa memanfaatkannya secara luas,” Ucapnya.
Salah satu masyarakat, Sabil, juga memberikan tanggapannya mengenai demonstrasi komposter Takakura.
“Dengan adanya komposter Takakura, kami bisa mengurangi limbah rumah tangga sekaligus mendapatkan pupuk berkualitas. Ini sangat berguna dan mudah diterapkan di rumah,” katanya dengan antusias.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran petani akan praktik pertanian berkelanjutan dan mendorong pemanfaatan teknologi sederhana yang efektif.





