SINJAI, Beritabenua - Viral di media sosial seorang pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai, Sulawesi Selatan. Pasien tersebut terbaring di patient bed sedang melakukan perekaman e-KTP di Disdukcapil Kabupaten Sinjai.
Mirisnya di tangan pasien paruh baya yang berjenis kelamin perempuan itu masih tertancap jarum infus dan dikerumuni pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) untuk melakoni perekaman.
Kejadian tersebut sontak membuat publik heboh, salah satu aktivis sosial Taufik, mengaku prihatin akan hal tersebut ia mengatakan seharusnya pelayanan administrasi yang berbelit seperti ini dikecualikan pada hal-hal darurat.
Taufik menambahkan, konsep good governance yang seharusnya pemerintah terapkan dinilai gagal, di tengah era teknologi seharusnya pelayanan seperti ini bisa diakses dengan mudah.
"Konsep good governance gagal diterapkan oleh pihak RSUD dan Capil Sinjai di tengah era teknologi seharusnya hal seperti ini bisa diakses dengan mudah apalagi dalam keadaan darurat, ini menjadi bahan evaluasi untuk pemerintahan Bupati dan wakil Bupati" ujarnya.
Kepala Dinas Penduduk dan catatan Sipil dan Direktur RSUD Sinjai yang dikonfirmasi melalui via WhatsApp terkait kapan waktu kejadian foto pasien yang tengah terbaring di patient bed di ruangan Disdukcapil tidak memberikan keterangan resmi, Rabu (30/4/2025).
Sementara wakil Bupati Sinjai, Andi Mahyanto Mazda (AMM) menanggapi foto tersebut dengan nada berat lagi kecewa.
Bahkan, wakil bupati yang bergelar master hukum itu menekankan akan membentuk tim khusus di RSUD dan Disdukcapil Sinjai untuk pro aktif kepada masyarakat Sinjai yang belum perekaman e-KTP dan tidak terdaftar di BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI).
"InshaAllah, kedepan pelayanan Disdukcapil harus pro aktif ke masyarakat untuk pembuatan maupun perekaman e-KTP .
Mengenai kasus ini,(Foto pasien RSUD beredar,red) saudari pasien ini dinyatakan belum terdaftar BPJS, namun, seyogyanya ada perlakuan khusus dari teman-teman dari pihak RSUD maupun Disdukcapil, karena ini mengenai kemanusiaan, dimana harus ada pelayanan khusus terkait administrasi.
Kedepan, InshaAllah, tidak ada lagi pelayanan yang model begini, saya akan membentuk tim khusus di Disdukcapil dan RSUD Sinjai untuk mengedepankan pelayanan kemanusiaan ketimbang administrasi," jelasnya.
"Intinya, teman-teman Disdukcapil dan RSUD harus responsif,harus bekerja keras untuk membantu pasien yang terkendala di Administrasi, kalau teman-teman Disdukcapil dan RSUD tidak bisa melakukannya, tentu akan ada evaluasi. Nanti saya lihat, Disdukcapil ini harus membentuk tim khusus, untuk penanganan terhadap pasien khusus, dan Disdukcapil dan RSUD ini benar benar harus ada pembenahan," tambahnya.