MAKASSAR, Beritabenua-Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) melaporkan perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) di propinsi ini pada April 2025 sebesar 108,65.
Kepala BPS Sulsel dalam video streaming di saluran youtube resminya, yang diikuti BPS Kabupaten dan Kota se-Sulsel, mengatakan inflasi tahunan (YoY) sebesar 2,28 persen pada April 2025.
"Inflasi tertinggi terjadi di Parepare 3,68% dengan IHK 109,99. Terendah di Palopo 0,97% dengan IHK 107,91," ucap Aryanto.
Menurut mantan Kepala BPS Kabupaten Lampung Selatan ini, inflasi YoY terjadi karena kenaikan harga pada kelompok pengeluaran Makanan, Minuman dan Tembakau (2,7 %), Pakaian dan Alas Kaki (2%), serta Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga (0,81%). Juga karena naiknya harga golongan Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga (1,35%), Kesehatan (1,79%), serta Transportasi (0,07%).
Selain itu, inflasi disebabkan kenaikan harga di golongan belanja Rekreasi, Olahraga dan Budaya (1,46%), Pendidikan (1,02%), Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran (3,16%), Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya (11%).
"Hanya Kelompok Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan yang mengalami deflasi, yakni 0,93%," ujar Aryanto.
Adapun inflasi bulanan (M to M) pada April 2025 sebesar 1,75 persen. Sementara tingkat inflasi yang dihitung dari awal tahun hingga april (Y to D) di Sulsel, setingkat 2,25%.
Komoditas yang dominan memberi andil inflasi YoY, ialah emas perhiasan, cabai rawit, ikan bandeng, sigaret kretek mesin dan minyak goreng. Sementara tarif listrik menjadi penyumbang utama inflasi M to M.