MAMUJU, Beritabenua- Mahasiswa Universitas Wallacea mencatat sejarah baru dengan digelarnya Musyawarah Besar (Mubes) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk pertama kalinya setelah kampus tersebut berganti nama dari Stikes Andini Persada Mamuju menjadi Universitas Wallacea.
Forum tertinggi mahasiswa ini menetapkan Asrullah dan Fatmawati sebagai Ketua dan Wakil Ketua periode 2025–2026, pada Rabu, 18 Juni 2025.
Keduanya terpilih secara aklamasi dalam forum yang berlangsung demokratis dan penuh semangat persatuan. Para peserta dari berbagai jurusan dan organisasi kemahasiswaan menyambut penetapan tersebut dengan tepuk tangan meriah.
Aklamasi ini dinilai sebagai bentuk kepercayaan serta simbol harapan terhadap lahirnya kepemimpinan mahasiswa yang inklusif dan progresif.
Dalam sambutan perdananya, Asrullah menegaskan komitmen untuk menjadi penggerak perjuangan mahasiswa Wallacea.
"Kami hadir sebagai motor bagi mahasiswa Wallacea dalam menuntut keadilannya, tanpa membeda-bedakan siapa pun. Kami ingin mengajak seluruh mahasiswa bersatu demi mewujudkan kampus yang maju dan eksis." Ujarnya.
Ia juga menyebut Mubes pertama ini sebagai tonggak awal kebangkitan gerakan mahasiswa di Universitas Wallacea.
"Mubes pertama ini bukan hanya soal memilih pemimpin, tapi juga menandai babak baru pergerakan mahasiswa Wallacea yang lebih terbuka, lebih kuat, dan lebih bersatu." Tambahnya.
Dengan adanya kepemimpinan yang baru, kini mahasiswa memiliki wadah formal untuk menyampaikan aspirasi, memperjuangkan hak, serta berkontribusi dalam membangun masa depan kampus yang lebih baik.
"Mubes Pertama, Langkah Pertama. Dari ruang musyawarah ini, lahir semangat baru untuk membawa Universitas Wallacea menjadi kampus yang tak hanya hidup, tetapi juga berdaya." Tutupnya.