SINJAI, Beritabenua–HMI MPO Cabang Sinjai resmi menyampaikan aspirasi masyarakat Pulau Sembilan dalam rapat bersama DPRD Kabupaten Sinjai, Rabu (10/9).
Aspirasi itu berisi lima persoalan mendesak yang dialami warga Pulau Sembilan. Pertama, HMI MPO menyoroti kondisi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Dusun Pulau Liang-Liang yang kini mangkrak dan tidak lagi berfungsi. Fasilitas yang seharusnya menjadi solusi penerangan warga tersebut justru terbengkalai dan tak memberi manfaat.
Kedua, masyarakat Desa Pulau Harapan disebut masih mengalami krisis air bersih yang telah berlangsung cukup lama. Warga harus berjuang keras untuk mendapatkan air layak konsumsi, sementara solusi permanen dari pemerintah belum terlihat.
Ketiga, masalah gizi juga mencuat dengan tingginya angka stunting di Dusun Liang-Liang. HMI MPO menilai hal ini menjadi sinyal lemahnya perhatian pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan masyarakat kepulauan.
Selain itu, sektor pendidikan juga tak luput dari sorotan. Minimnya aksesibilitas siswa dan guru membuat kualitas pendidikan di wilayah tersebut jauh tertinggal dibandingkan daerah lain di daratan.
Terakhir, HMI MPO menyoroti kondisi ekonomi warga Pulau Sembilan yang terpukul akibat anjloknya harga rumput laut. Sebagai komoditas utama yang menjadi tumpuan hidup, penurunan harga ini membuat masyarakat semakin menjerit.
Perwakilan HMI MPO, Ifung, meminta DPRD melalui Komisi I untuk segera menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan melibatkan dinas terkait.
“Kami hanya meminta komitmen agar RDP segera dilakukan dan menghadirkan dinas yang berwenang,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi I DPRD Sinjai, Muhammad Ridwan, berjanji akan menindaklanjuti sesuai aturan.
“Kami akan berkomunikasi dengan pimpinan untuk berkolaborasi dalam menindaklanjuti aspirasi adik-adik,” ujarnya.
HMI MPO memberi waktu dua minggu bagi DPRD untuk menindaklanjuti tuntutan tersebut. Jika tidak, masyarakat Pulau Sembilan akan mengambil langkah yang lebih keras.
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
