SINJAI, Beritabenua- Pengurus Daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (PD AMAN) Sinjai berkolaborasi dengan Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD) Sinjai menggelar Kuliah Umum.
Mereka mengangkat tema” Memperkuat Kolaborasi Pengetahuan dan Dukungan Publik Terhadap Pengakuan, Perlindungan, Pemberdayaan Masyarakat Adat di Kabupaten Sinjai Serta Mendukung Pengesahan Rancangan Undang-undang Masyarakat Adat.
Masyarakat Pulau Medang Apresiasi Listrik Masuk Pulau, Sebut Tidak Ada Kendala
BeritaBenua.com • sekitar 3 jam lalu
Berita Terkini
Cinta Lintas Negara, Pria Prancis Chris Clarac Persunting Gadis Sinjai, Hadiahkan Rumah Rp898 Juta
Arrang Saz • sekitar 3 jam lalu
Berita Terkini
Kegiatan berlangsung di Gedung Auditorium H.M. Amir Said UIAD Sinjai, Jl. Sultan Hasanuddin, Kabupaten Sinjai. Kamis (06/10/25).
Pengurus Besar (PB) AMAN yang turut hadir mengatakan, kegiatan seperti ini harus sering di lakukan demi pengakuan masyarakat adat.
Wartawan Dilarang Liput Demo di BB1 PT. Vale, LBH Suara Panrita Keadilan Mengecam Tindakan Intimidasi
BeritaBenua.com • 1 hari lalu
Berita Terkini
DWP Kota Makassar Gelar Sosialisasi Kesehatan Reproduksi bagi Pasangan Usia Subur
BeritaBenua.com • 2 hari lalu
Berita Terkini
“Kampus harus jadi laboratorium pembahasan terkait masyarakat adat. Demi mempermudah akses masyarakat adat untuk mendapatkan pengakuan dari negara” kata Muhammad Arman.
Senada dengan hal tersebut, Ketua AMAN Sinjai, Solihin, menegasakan bahwa pengakuan masyarakat adat bukan hanya soal identitas, tetapi juga berkaitan dengan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan.
“Masyarakat adat selama ini menjadi penjaga hutan, air, dan tanah. Maka sudah seharusnya negara hadir memberikan perlindungan dan pengakuan hukum yang jelas,” tegasnya.
Sementara pihak UIAD Sinjai, menyambut baik kolaborasi tersebut dan menyatakan komitmen.
“UIAD berkomitmen menjadi mitra strategis dalam penguatan pengetahuan masyarakat adat melalui kegiatan akademik dan riset. Kami berharap mahasiswa juga turut aktif dalam gerakan sosial ini,” jelas Dr. Muhlis, M.Sos.I, selaku Wakil Rektor III.
Hadir pula Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sinjai, Tamzil Binawan, mewakili Pemerintah Daerah Sinjai. Pihaknya juga mengatakan bahwa masyarakat adat memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang dapat dikembangkan menjadi potensi pariwisata berkelanjutan.
“Pemerintah daerah siap bersinergi dalam upaya pengakuan dan pemberdayaan” lengkapnya.





