TANJUNG SELOR, Beritabenua.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya Kaltara menggelar kegiatan Temu Tari se-Kaltara Tahun 2025 dilaksanakan di kawasan Chinatown, Sabtu (29/11) malam.
Hadiri Pertemuan Tahunan BI, Pj. Sekprov Dorong Kolaborasi Bersama Tekan Inflasi Daerah
Xiao Huli • sekitar 1 jam lalu
Berita Terkini
Musik Alam Fest 2K25, Ajang Pelestarian Seni dan Budaya Kaltara
BeritaBenua.com • sekitar 1 jam lalu
Berita Terkini
Kepala UPT Taman Budaya Kaltara Ir. Eunike Suppa, ST., mengatakan kegiatan ini tidak hanya menampilkan gerak tari yang indah, namun memiliki nilai sakral dan budaya yang tersirat.
Tambang Ilegal Merebak di Sinjai, Kepemimpinan Kapolres Harry Azhar Disorot: Apakah Penindakan Mandul?
Arrang Saz • sekitar 14 jam lalu
Berita Terkini
Serum Institute Gelar FGD Bahas Anarkisme dan Dinamika Ideologi Mahasiswa di Makassar
BeritaBenua.com • sekitar 21 jam lalu
Berita Terkini
“Tarian adalah bahasa universal. Di dalam setiap gerak dan langkah, akan selalu ada pesan moral, filosofi kehidupan, serta identitas daerah yang harus dihidupkan,” kata Eunike.
Menurut Eunike acara ini tidak hanya merawat ingatan kolektif, namun juga menjaga nilai-nilai budaya dan tradisi, serta meneruskan pesan leluhur agar tidak tergerus perkembangan zaman.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara terus berupaya dengan memberikan ruang bagi seniman dan pelaku budaya untuk berkarya serta berkontribusi dalam pembangunan daerah.
“Pelestarian budaya tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi membutuhkan kolaborasi semua pihak yaitu seniman, budayawan, akademisi, para tenaga pendidik, dan masyarakat luas,” ucapnya.
Kepala UPT Taman Budaya Kaltara itu juga berharap acara Temu Tari ini akan lahir jaringan dan kolaborasi yang lebih kuat antar Pemprov Kaltara, sanggar dan komunitas seni se-Kaltara.
Dengan kegiatan ini, kreasi dan inovasi tari yang tetap berakar pada tradisi akan mampu dikemas secara menarik dan relevan sejalan dengan kondisi saat ini khususnya bagi generasi muda, tanpa menghilangkan makna dan nilai-nilai budaya itu sendiri.
Temu Tari se-Kaltara bertujuan untuk menggali dan mengembangkan potensi seni tari, serta memberi ruang bagi seniman-seniman tari Kaltara dalam melestarikan budaya Indonesia.
“Dengan kegiatan ini akan terus adanya regenerasi penari dan pelaku seni sehingga kesenian tradisional kita tidak terputus, tetapi terus tumbuh dari generasi ke generasi,” jelasnya.
Eunike mengajak para orang tua dan para tenaga pendidik di sekolah untuk berperan aktif dalam mengenalkan seni dan budaya daerah kepada anak-anak, melalui kegiatan ekstrakurikuler, festival seni maupun pembelajaran di kelas.
“Dengan demikian anak-anak kita tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berkarakter dan bangga terhadap identitas budayanya,” pungkasnya. (dkisp)





