PENAJAM, Beritabenua.com – Dalam upaya melestarikan warisan budaya yang kian terancam oleh perkembangan zaman, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kembali menggelar Festival Belian Adat Paser Nondoi. Acara tahunan ini berlangsung selama lima hari, mulai 28 Oktober hingga 2 November, di Rumah Adat Kuta Rekan Tatau, Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam.
Penjabat (Pj) Bupati PPU, Muhammad Zainal Arifin, mengungkapkan bahwa festival ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk menjaga dan melestarikan adat istiadat yang menjadi jati diri bangsa.
“Festival budaya ini merupakan upaya kita untuk terus melestarikan adat budaya yang ada di PPU. Setiap tradisi memiliki makna mendalam tentang karakter bangsa dan budaya kita,” ujarnya saat diwawancarai media di sela-sela acara.
Zainal menekankan pentingnya peran generasi muda dalam pelestarian budaya. Menurutnya, adat istiadat tidak hanya menjadi warisan, tetapi juga pedoman dalam berperilaku sehari-hari.
“Kita diajarkan untuk selalu menghormati dan melestarikan budaya, seperti yang kita lakukan dalam Festival Nondoi ini,” tambahnya.
Festival Nondoi, yang merupakan ritual bersih-bersih kampung, telah dilaksanakan oleh leluhur Suku Paser untuk mendatangkan kesejahteraan dan menghindarkan masyarakat dari berbagai bencana.
“Acara ini juga bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, jadi kami sangat berharap para pemuda-pemudi ikut berperan aktif dalam melestarikan budaya asli daerah kita,” harap Zainal.
Festival ini diinisiasi oleh Lembaga Adat Paser (LAP) bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) PPU, dan mengusung tema ‘Mangku Awat’, ‘Mangku Tengkuat’, serta ‘Mangku Pekingat’, yang masing-masing mengandung makna saling membantu, saling menguatkan, dan saling memperkuat.
“Bersama-sama, mari kita semua terlibat dalam pelestarian adat budaya. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk memastikan budaya kita tidak hilang,” ajak Zainal, mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pemangku kebijakan, dan masyarakat dalam menjaga kekayaan budaya daerah. (adv/kominfoppu)