Pembebasan Lahan Pariwisata Jadi Prioritas Disbudpar PPU di 2025

BeritaBenua.com —
Rah
Rahmat (Tim)Penulis

PENAJAM, Beritabenua.com – Demi mendukung peningkatan sektor pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tengah mempersiapkan rencana pembebasan lahan di kawasan wisata utama pada tahun 2025 mendatang.

Langkah ini merupakan bagian dari penerapan Peraturan Daerah (Perda) No 6 Tahun 2022 mengenai Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (Rippda) periode 2022-2027. Kebijakan tersebut menjadi dasar pengembangan pariwisata berkelanjutan di PPU.

Julizar Rakhman, Kepala Bidang Pariwisata Disbudpar PPU, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menentukan dua lokasi strategis untuk pembebasan lahan, yakni di kawasan Pantai Nipa-nipa dan mangrove Kampung Baru.

"Kami memilih dua titik ini karena memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan," ujarnya. Kedua lokasi ini dipandang sebagai aset alam yang perlu dilestarikan sekaligus dikembangkan secara profesional.

Julizar menjelaskan bahwa proses pembebasan lahan akan diawali dengan appraisal atau penilaian lahan. Penilaian ini direncanakan untuk segera dilaksanakan agar nilai tanah dapat diajukan dalam APBD Murni 2025.

"Dengan appraisal yang tepat, kami bisa memastikan alokasi anggaran sesuai kebutuhan dan sesuai dengan standar nilai tanah," jelasnya.

Langkah ini diharapkan dapat mempermudah proses pengajuan anggaran dan mempercepat realisasi pengembangan pariwisata.

Menurut Julizar, tujuan utama pembebasan lahan ini adalah untuk memfasilitasi penambahan infrastruktur yang diperlukan, seperti akses jalan, fasilitas umum, dan area rekreasi.

"Kami ingin wisatawan yang datang ke PPU merasa nyaman dan puas dengan fasilitas yang ada," katanya.

Peningkatan fasilitas ini diharapkan bisa menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan yang ingin menikmati alam PPU.

Di sisi lain, Julizar juga menyebutkan bahwa Disbudpar PPU masih memiliki beberapa kawasan potensial yang belum dikembangkan. Namun, pihaknya memilih fokus pada dua titik terlebih dahulu untuk memastikan hasil yang maksimal.

"Pariwisata adalah sektor penting, namun tetap harus seimbang dengan pengembangan sektor lainnya," pungkasnya.

Disbudpar berharap dukungan penuh masyarakat dan pemerintah daerah untuk suksesnya pembebasan lahan ini. (ada/kominfoppu)

    Tim Editor

    Beritabenua
    BeritabenuaEditor

    Berita Terkait

    Cover
    Berita Terkini

    Kolaborasi, Bawaslu Nunukan Gelar Sekolah Parlemen

    Andi Baso 2 hari lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Kunjungi Bulukumba, Rektor Unhas Kagum Keunggulan Pertanian Modern Amaly Farm Milik Bupati

    Arrang Saz 3 hari lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Wartawan Diintimidasi Usai Meliput, SMSI Kecam Oknum Polda Kaltara

    Beritabenua 3 hari lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Pelantikan Sekda Definitif, Munafri-Aliyah Tunjukkan Komitmen pada Good Governance

    Xiao Huli 4 hari lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Akhiri Kekosongan 17 Bulan, Gerak Cepat Wali Kota Munafri Lantik Sekda Definitif

    Xiao Huli 4 hari lalu

    Baca

    Baru