KALTIM, Beritabenua.com - 01 November 2024, Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) Kalimantan Timur, yang didirikan pada 2011, pernah mencetak sejumlah atlet berbakat yang berprestasi di berbagai ajang olahraga nasional dan daerah. Namun, Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Rasman Rading, mengungkapkan bahwa prestasi atlet SKOI menurun sejak pengelolaannya beralih ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diknas) Provinsi Kaltim.
“Setelah SKOI dikelola oleh Diknas, prestasi atlet-atletnya mengalami penurunan yang signifikan,” kata Rasman saat berbincang dengan media beberapa waktu lalu. Menurutnya, kondisi ini harus segera diperbaiki agar SKOI dapat kembali menghasilkan atlet yang kompetitif.
Rasman mengidentifikasi bahwa penyebab utama penurunan prestasi adalah pola pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek pendidikan dibandingkan dengan olahraga prestasi.
"Seharusnya, komposisi yang ideal adalah 30% pendidikan dan 70% olahraga," ujar Rasman. Ia berpendapat bahwa dengan memberi fokus yang lebih besar pada pengembangan olahraga, atlet akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk berkembang dan bersaing di tingkat yang lebih tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Selain itu, Rasman menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh dan perubahan dalam pengelolaan SKOI untuk memastikan bahwa kualitas atlet yang dihasilkan dapat meningkat. Ia berharap langkah-langkah konkret dapat segera diambil untuk memulihkan prestasi olahraga di Kaltim.
Dengan perubahan yang tepat, SKOI diharapkan dapat kembali berfungsi sebagai pusat unggulan dalam pengembangan bakat atletik di Kalimantan Timur, serta melahirkan atlet-atlet yang mampu bersaing di tingkat global.