Diduga Salah Tangkap, Polres Polewali Mandar Dikecam Keras oleh Mahasiswa dan Tenaga Kesehatan

BeritaBenua.com —
Hid
HidayatPenulis

SULBAR, Beritabenua- Dugaan tindakan salah tangkap dan kekerasan yang dilakukan oleh oknum aparat kepolisian Polres Polewali Mandar saat pengamanan eksekusi lahan di Dusun Palludai, Desa Katumbangan Lemo, Kecamatan Alu, Kabupaten Polewali Mandar, Kamis (3/7/2025), menuai kecaman keras dari berbagai pihak.

Kepala Puskesmas Alu, Jamaluddin, yang juga merupakan kader Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), diduga menjadi korban salah tangkap dan mendapat perlakuan tidak pantas dari aparat kepolisian yang bertugas di lapangan.

Irman, salah satu mahasiswa keperawatan, menyatakan kecaman keras terhadap segala bentuk kekerasan, intimidasi, dan perlakuan tidak senonoh yang dilakukan oleh aparat penegak hukum terhadap tenaga kesehatan, khususnya perawat yang menjalankan tugasnya secara profesional dan berlandaskan etika keperawatan.

"Kami mengecam keras tindakan represif aparat kepolisian. Tenaga kesehatan, termasuk perawat, adalah garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat yang harus dilindungi dalam menjalankan tugasnya." Tegas Irman.

Pihak mahasiswa dan elemen profesi keperawatan mendesak Kepolisian Daerah Sulawesi Barat (Polda Sulbar) untuk segera melakukan investigasi menyeluruh dan transparan atas kejadian ini. Mereka menuntut agar aparat yang terbukti bersalah diberikan sanksi tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Kami menuntut evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Polres Polewali Mandar dan mendesak agar oknum yang terlibat segera dicopot dari jabatannya. Kami khawatir jika evaluasi tidak dilakukan, kejadian serupa akan terulang di kemudian hari." Tambah Irman.

Mahasiswa bersama seluruh elemen profesi keperawatan menyatakan kesiapan untuk membangun solidaritas secara nasional dan menempuh jalur hukum apabila dalam waktu yang wajar tidak terdapat kejelasan dan penyelesaian atas kasus ini.

"Kami berdiri bersama dalam semangat menjaga kehormatan profesi, memperjuangkan keadilan, dan memastikan agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali." Tegasnya.

Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan yang menjalankan tugas kemanusiaannya, serta perlunya penegakan hukum yang adil dan tidak sewenang-wenang oleh aparat negara.

    Tim Editor

    Beritabenua
    BeritabenuaEditor

    Berita Terkait

    Cover
    Berita Terkini

    Andi Utta Lantik Puluhan Pejabat Eselon III dan IV, Tekankan Kinerja dan Perubahan Nyata.

    Arrang Saz sekitar 7 jam lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Ketua Himepa Unimaju Angkat Bicara: Aksi Aliansi Mahasiswa Murni Aspirasi Masyarakat

    Hidayat sekitar 7 jam lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Bupati Bulukumba Puji Respons Cepat Tim Tanggap Banjir

    Arrang Saz sekitar 18 jam lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Dikelilingi Emas, Didera Kemiskinan: Potret Masyarakat Sangihe dalam Cengkeraman Tambang

    Arrang Saz sekitar 18 jam lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Luapan Sungai Bialo, Warga Sekitar Dievakuasi

    Arrang Saz 3 hari lalu

    Baca

    Baru