Marak Judi Sabung Ayam di Sulsel, Termasuk Maros: APH Diminta Buat Tim Gabungan Libatkan TNI

BeritaBenua.com —
Beritabenua
BeritabenuaPenulis
Referensia.id

MAKASSAR, Beritabenua- Praktik perjudian sabung ayam dengan sistem tertutup atau dikenal dengan “kelas undangan” kian marak di sejumlah wilayah Sulawesi Selatan. Sedikitnya empat kabupaten yaitu Maros, Sidrap, Gowa, dan Takalar disebut menjadi titik utama pelaksanaan kegiatan ilegal tersebut.

Berbeda dengan sabung ayam tradisional yang bersifat lokal dan terbatas, praktik ini kini dilakukan secara terorganisir, eksklusif, dan profesional. Hanya peserta dengan modal besar yang diundang masuk. Dalam satu pertandingan, nilai taruhan disebut mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.

“Di Bentoel, Maros, hampir setiap akhir pekan berlangsung pertandingan sabung ayam. Lokasinya tertutup, dijaga ketat, dan dihadiri peserta dari luar daerah hingga luar provinsi,” ungkap seorang narasumber yang meminta identitasnya dirahasiakan, merujuk pada pertandingan yang kembali digelar Minggu, 27 Juli 2025.

Hal serupa juga terjadi di Laspegas, Sidrap, yang dikenal luas sebagai “markas besar” sabung ayam kelas berat di Sulsel. Arena tersebut telah lama menjadi tempat perputaran uang ilegal dalam jumlah besar, dengan pola taruhan yang juga dilakukan secara daring melalui aplikasi pesan pribadi.

Sementara itu, di Gowa dan Takalar, praktik sabung ayam dilakukan dengan pola berpindah-pindah untuk menghindari penggerebekan. Meski beberapa kali dibubarkan oleh aparat, kegiatan ini terus berulang, memunculkan dugaan adanya pembiaran atau keterlibatan oknum dalam menjaga kelangsungannya.

Pengamat sosial dari Universitas Hasanuddin, Dr. Amiruddin, S.H., M.Si., menyebut aktivitas sabung ayam kelas undangan ini telah melampaui sekadar perjudian. Menurutnya, ini telah menjadi bagian dari jaringan ekonomi ilegal yang melibatkan berbagai pihak.

“Ini sudah menyerupai industri gelap. Ada peran bandar, juru sabung, pengepul ayam, hingga jaringan penonton tetap. Selama tidak ada penindakan hukum yang tegas, kegiatan ini akan terus hidup dan berkembang,” tegasnya.

Menanggapi fenomena ini, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol R. Yusuf, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait aktivitas tersebut dan tengah menyiapkan langkah penindakan.

“Kami akan fokus pada titik-titik rawan seperti Maros, Sidrap, Gowa, dan Takalar. Saat ini sedang disusun tim khusus untuk melakukan penyelidikan lapangan,” ujarnya.

Terpisah, Achmad Maulan salah satu pemuda Maros yang juga mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, menilai langkah itu perlu diperkuat. Masyarakat mendesak agar aparat penegak hukum (APH) membentuk tim khusus terpadu yang melibatkan personel dari masing-masing fungsi, baik dari Kepolisian maupun TNI. Pendekatan kolaboratif dinilai penting untuk menembus jaringan pelaku yang diduga telah memiliki sistem perlindungan internal.

"Harapannya, tim lintas institusi ini mampu bekerja lebih taktis dan menyasar langsung aktor-aktor utama yang berada di balik maraknya judi sabung ayam kelas undangan tersebut," tuturnya.

Selain meresahkan, kata Maulana, aktivitas ini juga berpotensi menciptakan ketegangan sosial, ancaman keamanan, serta memperburuk citra penegakan hukum di daerah.

    Tim Editor

    Beritabenua
    BeritabenuaEditor

    Berita Terkait

    Cover
    Berita Terkini

    Sidang Pleno LPM Penalaran UNM Resmi Ditutup: Komitmen Baru untuk Sinergi dan Harmonisasi Lembaga

    Arrang Saz sekitar 6 jam lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Masyarakat Bersama Pemdes Turungan Baji Bersatu Tolak Keras Tambang Emas di Sinjai Barat

    Beritabenua sekitar 8 jam lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Seminar Literasi Digital 2025, Dorong Masyarakat Desa Mattunreng Tellue Melek Teknologi

    Xiao Huli 1 hari lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Asesmen Lapangan Akreditasi Prodi Sistem Informasi Berjalan Lancar dan Penuh Kekeluargaan

    Hidayat 3 hari lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Mahadika UMSi Sukses Gelar Mahadika Cup 3 & Luncurkan Buku Budaya

    Beritabenua 3 hari lalu

    Baca

    Baru