SINJAI, Beritabenua.com- Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD) Sinjai angkat bicara perihal mahasiswa yang diduga terpaksa ambil cuti, lantaran tak mampu membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).
Saat ditemui, salah satu mahasiswa UIAD Sinjai JM, (25), mengaku adiknya RB (21) harus cuti dikarenakan tidak mampu membayar SPP.
Hal itu membuat DEMA meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai agar difasilitasi dan diberikan solusi kepada mahasiwa tersebut.
“Kami dari DEMA UIAD Sinjai sangat menyayangkan hal tersebut. Melihat pada isu yang diberedar di tengah publik bahwa miris jika mahasiswa yang merupakan generasi penerus bangsa berhenti karena kendala ekonomi” kata Muazzinul Ummah. Selasa (21/5/24).
Menurutnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menekankan bahwa misi Perguruan Tinggi adalah untuk menyediakan pendidikan tinggi yang berkualitas dan inklusif.
“Tidak boleh ada anak yang tidak dapat melanjutkan kuliah hanya karena alasan ekonomi” jelas dia.
Lanjut dia katakan, tentunya ini merupakan tujuan daripada negara yakni mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 C ayat 1.
“Kami sangat berharap kepada Pemkab Sinjai agar dapat meringankan beban ekonomi yang hari ini mengutuk mahasiswa tersebut agar dapat kembali mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan seperti biasanya” sambungnya.
Menurutnya, mahasiswa tersebut sangat besar ambisi untuk terus mengeyam pendidikan hanya kendala ekonomi, di mana ayah kandungnya sudah meninggal dunia.