BLORA, Beritabenua,- Dalam upaya mendukung kemajuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di pedesaan, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Muhammadiyah Blora menyelenggarakan pelatihan desain kemasan produk premium bagi pelaku UMKM di Desa Todanan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang digagas oleh kampus tersebut dan dilaksanakan selama enam hari pada bulan Maret hingga April 2025.
Didukung oleh pendanaan dari program RisetMu, pelatihan ini menggandeng Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Blora sebagai mitra strategis.
Selain itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAI Muhammadiyah Blora turut ambil bagian dalam mendampingi peserta secara langsung.
Mengangkat tema "Pelatihan Desain Packaging Produk Premium untuk UMKM Binaan Mahasiswa KKN", kegiatan ini difokuskan pada peningkatan kualitas kemasan dan pemasaran produk, terutama untuk UMKM yang bergerak di sektor makanan ringan, roti, dan olahan lokal lainnya.
Sholihul Anwar, M.Pd.I selaku ketua pelaksana kegiatan, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan membekali para pemuda desa dengan keterampilan desain grafis dan strategi pemasaran digital yang relevan dengan perkembangan zaman.
"Kami ingin mendorong terciptanya desa yang produktif dan berdaya saing. Dengan membekali pemuda yang aktif di UMKM dengan keahlian desain kemasan serta pemanfaatan media sosial untuk pemasaran, kami yakin mereka bisa lebih mandiri dan kompetitif," ungkap Sholihul Anwar. Senin (5/5).
Kegiatan berlangsung di lingkungan kampus STAI Muhammadiyah Blora, yang juga menjadi lokasi BLKK. Para tutor dari BLKK7 PD Muhammadiyah Blora bersama mahasiswa KKN mendampingi peserta melalui sesi teori, praktik desain kemasan, hingga pembuatan akun penjualan7 di platform media sosial dan e-commerce.
M. Munawar M.Pd.I selaku Pimpinan BLKK PD Muhammadiyah Blora, menyatakan bahwa pelatihan ini menjadi langkah awal yang penting dalam mengarahkan pemuda desa agar akrab dengan teknologi digital yang saat ini menjadi tulang punggung pemasaran produk UMKM.
"Kami melihat semangat besar dari para peserta. Dengan pelatihan ini, mereka tidak hanya belajar mendesain kemasan, tetapi juga memahami pentingnya strategi pemasaran digital untuk memperluas pasar," jelas Munawar.
Kein Alviansya, salah satu peserta pelatihan dari kalangan UMKM desa, turut mengapresiasi kegiatan ini.
“Pelatihan ini sangat membantu kami. Kami berharap ada lanjutan program seperti ini, karena masih banyak dari kami yang belum terlalu memahami teknologi digital secara mendalam,” ujarnya.
Selain memperkuat aspek visual produk, pelatihan ini juga membuka wawasan para peserta terhadap pentingnya identitas merek, pemasaran visual, serta pemanfaatan platform online sebagai media distribusi. Sesi praktik menjadi salah satu bagian yang paling diminati, karena para peserta diajak langsung mendesain kemasan dan mengaplikasikan hasil desain ke dalam simulasi produk nyata.
Sholihul Anwar menegaskan komitmennya bahwa kegiatan ini bukan yang terakhir. Ia berharap program serupa dapat terus berlanjut dengan skala yang lebih luas.
“Insyaallah, kami optimis bahwa keterampilan desain yang dimiliki para pemuda desa ini akan menjadi modal penting dalam menghadapi era digital yang semakin cepat dan kompetitif,” pungkasnya.