MAKASSAR, Beritabenua–Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Fraksi Mahasiswa Sulawesi Selatan kembali turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Sultan Alauddin hingga depan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar, Pada Selasa 30/9/2025.
Aksi ini digelar sebagai bentuk protes atas dugaan maraknya praktik penggunaan telepon genggam oleh narapidana di dalam Lapas untuk menjalankan bisnis ilegal.
Jenderal Lapangan aksi, Wahid, dalam orasinya menegaskan bahwa praktik tersebut tidak bisa ditoleransi. Menurutnya, Lapas semestinya menjadi tempat pembinaan, bukan ruang bagi napi melakukan aktivitas ilegal dengan fasilitas terlarang.
“Kalapas harus bertanggung jawab dan memberikan klarifikasi. Jangan sampai Lapas berubah menjadi sarang bisnis gelap,” tegas Wahid di tengah kerumunan massa aksi.
Mahasiswa sempat diterima oleh salah seorang kepala bidang Lapas. Namun, mereka menyayangkan ketidakhadiran Kepala Lapas Kelas I Makassar yang disebut sedang berada di luar kantor.
“Absennya Kalapas kami nilai sebagai bentuk lari dari tanggung jawab. Padahal, isu ini menyangkut marwah dan integritas lembaga pemasyarakatan,” tambah Wahid.
Aliansi juga mendesak Kantor Wilayah Kemenkumham Sulsel agar segera mengevaluasi kinerja Kalapas, serta menindak tegas oknum petugas yang diduga memberi kelonggaran terhadap praktik ilegal di dalam Lapas.
Sebagai bentuk konsistensi perjuangan, Fraksi Mahasiswa Sulsel memastikan akan melanjutkan aksi jilid II pada Jumat mendatang hingga ada kejelasan sikap dari Kalapas maupun Kanwil Kemenkumham Sulsel terhadap tuntutan mereka.