PENAJAM, Beritabenua.com – Pariwisata pantai di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memiliki potensi besar untuk menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun pengelolaannya belum maksimal sehingga potensi tersebut belum tergarap secara optimal dan diperkirakan mencapai nilai miliaran rupiah.
Anggota DPRD PPU, Jamaluddin, menyebut Pantai Sipakario Nipah-nipah dan Pantai Tanjung sebagai dua destinasi utama yang bisa memberikan kontribusi signifikan melalui retribusi. Ia mengajak pemerintah daerah untuk mengambil tindakan nyata dalam mengelola destinasi wisata tersebut secara lebih terstruktur.
“Pantai Sipakario Nipah-nipah sudah menerima bantuan fasilitas pemerintah sebagai langkah awal yang positif, tetapi pengelolaannya harus ditingkatkan agar bisa memberikan dampak nyata pada peningkatan pendapatan daerah,” jelas Jamaluddin.
Ia menyoroti retribusi sebagai sumber pendapatan alternatif yang penting untuk mengurangi ketergantungan pada Dana Bagi Hasil (DBH). Jamaluddin mengingatkan, pada tahun 1996 pesta pantai di kawasan itu mampu menghasilkan retribusi lebih dari Rp6 juta, yang merupakan angka signifikan saat itu.
“Bayangkan potensi yang bisa dicapai jika saat ini dikelola dengan fasilitas dan teknologi modern. Kemungkinannya bisa jauh lebih besar untuk menambah kas daerah,” tambahnya.
Menurutnya, keberhasilan pengelolaan wisata pantai juga sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah dan masyarakat lokal. Komunikasi yang baik sangat penting agar masyarakat memahami manfaat retribusi untuk pembangunan fasilitas umum seperti kebersihan, kesehatan, dan perizinan usaha.
“Kita berhak menarik retribusi sebagai imbalan atas layanan publik yang disediakan. Namun, sosialisasi yang tepat perlu dilakukan agar masyarakat tidak salah paham,” kata Jamaluddin.
Ia berharap pemerintah daerah yang baru dapat lebih fokus mengembangkan sektor pariwisata pantai untuk meningkatkan kemandirian finansial PPU dan mengurangi ketergantungan pada DBH.
“Meski ada tantangan dari transisi kepemimpinan sebelumnya, kini saatnya menunjukkan komitmen serius dalam mengoptimalkan potensi wisata sebagai pilar ekonomi daerah,” pungkasnya.
Dengan potensi besar di sektor wisata pantai, Jamaluddin menekankan pentingnya perencanaan yang matang, pengelolaan profesional, dan komitmen seluruh pihak agar sektor ini menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang berkelanjutan.
“Wisata pantai bukan hanya soal hiburan, tapi juga tentang kesejahteraan masyarakat dan kemandirian daerah. Ini peluang yang harus kita manfaatkan bersama,” tutupnya.(adv)