SINJAI, Beritabenua– Aksi tidak menyenangkan dialami seorang jurnalis saat bertugas meliput unjuk rasa mahasiswa di Kampus Universitas Muhammadiyah Sinjai (UMSi), Sabtu (11/10/2025).
Peristiwa itu menimpa Taqwa, jurnalis yang bertugas di Sinjai, yang tengah menjalankan tugas jurnalistiknya.
Aksi demonstrasi yang digelar oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UMSi) tersebut membawa sejumlah tuntutan, di antaranya mendesak rektor mundur, menuntut pengusutan kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan dosen, serta menuntut transparansi dan akuntabilitas kampus.
Saat itu, Taqwa masuk ke area halaman kampus untuk mengambil gambar dan bahan liputan. Namun di tengah aksi, ia dihampiri oleh seorang oknum pegawai UMSi yang kemudian melarangnya meliput kegiatan tersebut.
“Jangan di sini, tidak boleh masuk,” ucap oknum pegawai yang belum diketahui identitasnya kepada jurnalis tersebut.
Larangan tersebut sontak menjadi perhatian sejumlah mahasiswa yang berada di lokasi. Mereka menilai tindakan oknum pegawai kampus itu sebagai bentuk penghalangan kerja jurnalistik dan pelanggaran terhadap kebebasan pers.
Salah satu peserta aksi, Haris, turut menanggapi kejadian tersebut.
“Media saja dilarang meliput, ada apa dengan kampus ini,” ujarnya dengan nada kesal.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Universitas Muhammadiyah Sinjai belum memberikan keterangan resmi terkait insiden pelarangan liputan tersebut.