Identitas Akademik dan Etika Publik di Tengah Polemik UNM

BeritaBenua.com —
BeritaBenua.comPenulis

Muhammad Rafi (Penulis)

Opini, BeritaBenua.com — Polemik seputar Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali menghangat setelah muncul suara yang mengatasnamakan “dosen milenial” dalam merespons kondisi internal kampus. Fenomena ini menimbulkan tanda tanya, bukan karena substansi kritiknya, melainkan karena ketidakjelasan identitas pihak yang berbicara. Dalam dunia akademik, identitas bukan sekadar formalitas; ia menjadi dasar legitimasi moral untuk menyampaikan pendapat.

Ketika seseorang berbicara atas nama profesi, apalagi profesi strategis seperti dosen, publik tentu berharap ada keterkaitan akademik yang jelas. Tanpa itu, opini yang dilontarkan dapat menciptakan persepsi keliru—seakan-akan pandangan tersebut mewakili seluruh komunitas akademik UNM. Padahal, dalam realitasnya, sikap kampus hanya dapat disampaikan melalui mekanisme resmi lembaga.

Lihat Juga

UNM adalah institusi yang memiliki sejarah panjang, kontribusi besar, dan reputasi ilmiah yang dijaga oleh para akademisi berpengalaman. Reputasi semacam itu tidak boleh diganggu hanya karena narasi yang beredar tanpa basis identitas yang kuat. Kritik memang perlu, tetapi harus berdiri di atas landasan etika: jujur, jelas, dan bertanggung jawab.

Ketidakjelasan identitas penyampai pendapat dapat mendorong munculnya bias dan kesimpangsiuran informasi. Diskursus publik kemudian bergerak tidak pada substansi, tetapi pada dugaan-dugaan terhadap motif dan afiliasi. Ini bukan hanya merugikan institusi, tetapi juga merusak kualitas percakapan publik mengenai dunia pendidikan.

Sebagai ruang keilmuan, kampus memiliki aturan mainnya sendiri dalam menyelesaikan dinamika internal—baik melalui forum akademik, mekanisme etika, maupun prosedur kelembagaan. Karena itu, setiap pihak yang berbicara ke publik seharusnya memiliki kehati-hatian ekstra agar komentarnya tidak menimbulkan distorsi atau menyeret institusi ke dalam perdebatan yang tidak produktif.

Kritik yang berbasis data dan disampaikan secara proporsional akan selalu diterima sebagai bagian dari iklim akademik. Namun penggunaan istilah “dosen milenial” tanpa konteks yang jelas justru menimbulkan keraguan mengenai representasinya. Publik berhak tahu apakah yang berbicara benar-benar memiliki hubungan akademik dengan UNM, atau sekadar menggunakan label tersebut untuk memperkuat narasi tertentu.

Perdebatan sehat membutuhkan transparansi. Tanpa transparansi, yang muncul bukan dialog, melainkan kebisingan. Dalam konteks UNM, menjaga integritas percakapan menjadi penting agar kehormatan para Guru Besar, dosen, dan seluruh civitas akademika tetap terlindungi. Institusi pendidikan adalah fondasi peradaban; setiap komentar tentangnya harus disampaikan dengan tanggung jawab ilmiah.

Opini ini bukan penolakan terhadap kritik, melainkan penegasan bahwa kritik memiliki etika. Dunia akademik menjunjung tinggi keterbukaan, tetapi keterbukaan tanpa tanggung jawab justru merusak kepercayaan publik. Karena itu, siapa pun yang berbicara atas nama profesi harus memastikan identitas, tujuan, dan tanggung jawabnya selaras dengan nilai-nilai akademik.

Dengan cara itu, polemik UNM dapat ditempatkan pada konteks yang benar: sebagai ruang evaluasi, bukan ruang perusakan reputasi. Dan publik dapat kembali melihat bahwa dunia pendidikan tetap berdiri tegak di atas integritas, bukan kegaduhan.

Oleh: Muhammad Rafi

Forum Masyarakat Pemerhati Pendidikan Sulawesi Selatan


Tulisan ini adalah opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan BeritaBenua.com. Tanggung jawab isi artikel sepenuhnya berada di tangan penulis.

    Berita Terkait

    Cover
    Opini

    Banjir Sumatera dalam Takdir yang Dicuri

    BeritaBenua.com 1 hari lalu

    Baca
    Cover
    Opini

    Jalan Berliku Menuju Sinjai Cemas?

    BeritaBenua.com 10 hari lalu

    Baca
    Cover
    Opini

    Spirit Tembok Cina dari Qin Shi Huang ke Prabowo Subianto: Menenun Kejayaan dan Estafet Peradaban Menuju Indonesia Emas 2045

    BeritaBenua.com 24 hari lalu

    Baca
    Cover
    Opini

    Bocornya Integritas di Balik TKA

    Sri Resqi Nurvarani 27 hari lalu

    Baca
    Cover
    Opini

    Reviktimisasi Rektor UNM

    BeritaBenua.com 3 bulan lalu

    Baca
    Identitas Akademik dan Etika Publik di Tengah Polemik UNM - Berita Benua