PENAJAM, Beritabenua.com – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Thohiron, mengungkapkan bahwa pelaksanaan program makan bergizi gratis di wilayah PPU belum dapat dipastikan. Hal ini dikarenakan program tersebut masih dalam tahap uji coba di beberapa daerah tertentu di Indonesia.
Dalam keterangannya kepada media pada Senin (5/5/2025), seusai kunjungan kerja ke Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Thohiron menjelaskan bahwa daerah percontohan seperti Sleman telah mengoperasikan sembilan dapur umum, dengan kapasitas masing-masing mencapai 3.500 porsi per hari.
“Kami belum bisa memastikan apakah model pelaksanaan seperti di Sleman akan diadopsi secara menyeluruh, termasuk di Penajam Paser Utara,” kata Thohiron.
Ia menambahkan, pelaksanaan program ini direncanakan melibatkan Badan Gizi Nasional yang akan menggandeng masyarakat dalam penyediaan bahan pangan lokal, seperti telur, tahu, tempe, dan sayuran.
“Kolaborasi antara Badan Gizi Nasional dan masyarakat ini akan menjadi kunci pasokan kebutuhan dapur umum,” jelasnya.
Thohiron menegaskan bahwa hingga kini belum ada informasi resmi mengenai kapan program ini akan mulai diterapkan di wilayah Kalimantan Timur, khususnya PPU.
Kendati demikian, ia optimistis bahwa apabila program ini bisa direalisasikan di PPU, maka akan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat dan mendukung perekonomian lokal.(adv)