MOROWALI, Beritabenua- Ramai beredar portal media online diduga kuat tidak netral dan tendensius.
Website tersebut diduga menerbitkan berita tanpa melalui proses verifikasi yang memadai, dan dilakukan framing tanpa konfirmasi atau klarifikasi.
Tindakan media tersebut tidak hanya menyesatkan publik, tetapi juga melanggar prinsip dasar jurnalistik yang mengedepankan akurasi, keberimbangan, dan independensi.
Berita-berita yang dimuat di media tersebut memuat informasi yang belum teruji kebenarannya, berpotensi memicu kesalahpahaman, bahkan merugikan pihak-pihak yang diberitakan.
Hal ini dibuktikan dengan diterbitkannya sebuah Kekeliruan berjudul "Ngeri! Kelompok Pongsalamba Gusti Serang Security PT. Vale".
Tak hanya itu, dalam narasi yang diterbitkan Jum'at (23/5/2025) tersebut menyudutkan salah satu awak media yang hadir secara langsung di lokasi, tanpa mengonfirmasi ataupun hadir di lokasi melakukan peliputan langsung agar bisa menerbitkan berita sesuai fakta yang ada di lapangan.
Arlan, Jendral Lapangan yang dikonfirmasi secara langsung terkait berita yang terbit tersebut mengatakan keliru dan berpotensi menyesatkan, Sabtu (24/05).
"Tidak benar itu dinda kami yang hadir di lokasi kemarin itu bukan Kelompok Pong Salamba, kami dari Rumpung Abdurrabie dan Lasapi", Tegasnya.
"Kehadiran kami selama ini di lokasi karena ada alas hak yang diakui pemerintah serta surat pemberitahuan Aksi di Polres Morowali maupun di PT. Vale, bahkan Kuasa Hukum kami sebelumnya telah memberikan Somasi Lisan maupun Somasi Tertulis Kepada PT. Vale" Terangnya.
"Sebaiknya awak media sebelum menerbitkan berita datang langsung di lokasi melakukan peliputan agar narasi yang diterbitkan tidak menyesatkan para pembaca, ataupun ketersinggungan pihak lain yang disebut tdak ada kaitannya dengan aksi kami di MBB1 Seba-seba".
"Memang di lokasi kemarin ada beberapa awak media yang hadir secara langsung, Termasuk salah satunya Yang memakai Baju bertuliskan "Sinergitas TNI-Polri-Pers" bukan TNI-Polri-Pers", Tutup Arlan Jendral Lapangan.