SINJAI, Beritabenua--Di tengah kontroversi soal rencana pembukaan tambang emas di Kecamatan Sinjai Barat, gelombang dukungan justru datang dari kalangan pemuda lokal. Mereka melihat kehadiran investasi tambang sebagai peluang besar yang selama ini tidak pernah benar-benar hadir di wilayah mereka sebuah momentum untuk membalikkan ketertinggalan pembangunan ekonomi, meningkatkan PAD daerah serta membuka akses kerja yang nyata.
Menurut Fandi Wijaya, salah satu tokoh pemuda asal Sinjai Barat, keberadaan tambang emas tidak boleh dilihat semata dari sisi dampaknya, tetapi juga dari potensi manfaat yang bisa dihasilkan untuk kesejahteraan masyarakat
“Kami sudah terlalu lama hidup dengan keterbatasan. Kalau ada investasi yang masuk dan bisa membawa pembangunan nyata, kenapa tidak?” ujar Fandi Wijaya
Pihaknya menilai bahwa selama ini wacana pembangunan di daerah pegunungan seperti Sinjai Barat cenderung simbolik dan tidak menyentuh kebutuhan dasar mereka. Minimnya infrastruktur, sulitnya akses lapangan kerja, hingga stagnasi ekonomi desa membuat peluang tambang dipandang sebagai alternatif konkret untuk perubahan.
Dukungan ini bukan tanpa alasan. Informasi awal yang diperoleh menyebutkan bahwa jika tambang beroperasi, perusahaan akan merekrut tenaga kerja lokal untuk berbagai lini pekerjaan, mulai dari logistik, pertambangan ringan, hingga administrasi. Selain itu, ada wacana pelatihan vokasi bagi pemuda agar mereka bisa terlibat secara aktif dan profesional dalam kegiatan operasional tambang.
Meski bersikap pro-investasi, pihaknya juga menekankan pentingnya regulasi ketat dan transparansi perusahaan. Mereka mendesak agar pemerintah daerah dan DPRD memastikan bahwa studi AMDAL dilakukan terbuka, kompensasi lahan jelas, dan ruang aspirasi warga terus dibuka.
“Dukungan kami tidak buta. Kami ingin investasi yang adil, transparan, dan membawa manfaat untuk semua,” tambahnya
Dukungan pemuda terhadap tambang menunjukkan bahwa generasi muda di pelosok desa tidak alergi terhadap investasi. Mereka justru menanti kehadiran pembangunan yang konkret dan membuka ruang partisipasi.
Tantangannya kini adalah memastikan semua proses dijalankan secara legal, adil, dan berkelanjutan.