MAMUJU, Beritabenua- Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) dinilai mencederai marwah dan nilai dasar perjuangan organisasi setelah melantik kader yang diketahui telah aktif dalam partai politik. Kritik keras disampaikan oleh Sahrul, kader HMI Cabang Manakarra, yang menegaskan bahwa langkah tersebut melanggar prinsip independensi HMI.
Menurut Sahrul, setiap kader yang sudah bergabung dan aktif di partai politik otomatis kehilangan haknya sebagai pengurus HMI.
"Independensi adalah napas utama organisasi, dan segala bentuk intervensi atau infiltrasi kepentingan politik praktis hanya akan menjadikan HMI sebagai alat politik, bukan lagi sebagai wadah perkaderan." Tegasnya.
Ia menilai, kegagalan PB HMI dalam menjaga garis perjuangan terlihat jelas dalam pelantikan di HMI Cabang Manakarra yang justru menjadi contoh buruk bagi cabang-cabang HMI di seluruh Indonesia.
"Hal ini menegaskan bahwa PB HMI saat ini telah melenceng dari khittah perjuangan dan perlu dikoreksi." Kata Sahrul.
Lebih lanjut, Sahrul menolak segala bentuk pengkhianatan terhadap independensi HMI. Ia menegaskan bahwa HMI harus kembali pada khittahnya sebagai organisasi perkaderan mahasiswa Islam, bukan sebagai kendaraan politik praktis.
"Organisasi ini harus kembali pada khittahnya sebagai wadah perkaderan mahasiswa Islam, bukan sebagai kendaraan politik praktis." Ujarnya menutup pernyataan.