SINJAI, Beritabenua--Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan memastikan bahwa Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) tengah melakukan pemeriksaan terhadap Kapolres Sinjai, AKBP Harry Azhar, buntut dugaan pemukulan massa aksi dalam demonstrasi di Gedung DPRD Sinjai, Senin (1/9/2025).
Kericuhan terjadi ketika ratusan mahasiswa dan pemuda menggelar aksi menuntut penurunan tarif PBB-P2, pencabutan tunjangan DPRD, penangkapan dan pengadilan koruptor, penghentian kekerasan aparat terhadap demonstran, serta pendidikan gratis. Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari 422 personel gabungan TNI, Polri, Satpol PP, Damkar, Brimob, Dishub, hingga tenaga kesehatan.
Video berdurasi 1 menit 26 detik yang beredar luas di media sosial menunjukkan Kapolres Sinjai mengambil tongkat kayu dari anggotanya dan diduga memukul salah satu peserta aksi. Namun, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, membantah tuduhan tersebut.
“Kapolres Sinjai tidak memukul massa aksi. Beliau memukul anggotanya yang terlalu maju saat pengamanan karena situasi yang bising dan tidak menggunakan pengeras suara,” jelas Didik, Selasa (2/9/2025).
Meski begitu, Polda Sulsel memastikan proses pemeriksaan tetap dilakukan untuk memastikan kebenaran peristiwa ini. “Propam sudah berada di Sinjai untuk mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi maupun Kapolres,” tegasnya.
Insiden ini memicu gelombang kritik dari berbagai elemen masyarakat yang menilai tindakan aparat di lapangan terlalu represif dan mencederai prinsip demokrasi.