"Sinjai tanahku, tempat lahir dan bercengkrama, Sinjai tanahku, emas bukan segalanya,
Sinjai Tanahku, tanah yang kaya, potensi lokal, sumber daya yang melimpah ruah,
Sinjai tanahku, Sawah, ladang, kebun, dan laut membentang luas,
Sinjai tanahku, bersama kita bangun, ekonomi yang lestari dan kuat".
Inilah syair yang sengaja diselipkan oleh penulis di awal paragraf agar kita bisa menyadari bahwa mengelola Kabupaten Sinjai haruslah dengan rasa.
Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, selama ini bahkan hari ini yang lagi viral di media sosial karena potensi tambang emasnya. Namun, ketergantungan pada sektor ini menyimpan risiko besar, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi.
Mengapa kita tidak berfikir, bahwa saatnya Sinjai yang kita cintai ini harus melampaui ketergantungan pada emas dan fokus pada pengembangan serta pemberdayaan potensi lokal yang lebih berkelanjutan.
Sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata adalah jawabannya. Keberhasilan dari beberapa sektor ini dapat dipelajari dari beberapa daerah lain di Indonesia yang telah berhasil membangun ekonomi berbasis potensi lokal daerah.
Sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa potensi pertanian di Kabupaten Sinjai sangat beragam, mulai dari padi, jagung, hingga berbagai jenis sayuran dan buah-buahan. Khususnya di Kecamatan Sinjai Selatan, Sinjai Tengah, Sinjai Borong, Tellu Limpoe, Bulupoddo, dan Sinjai Barat, potensi pertanian, perkebunan, dan peternakan sangat melimpah.
Dengan pengembangan teknologi pertanian modern dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, sektor ini dapat menghasilkan produk pertanian berkualitas tinggi dan bernilai ekonomi tinggi. Diversifikasi komoditas pertanian, misalnya dengan peningkatan produksi padi, jagung, cabai, dan aneka sayur-sayuran, juga perlu dilakukan untuk mengurangi risiko kegagalan panen.
Selain itu, ketersediaan bibit unggul dan pupuk berkualitas dengan harga terjangkau merupakan kunci keberhasilannya. Penggunaan kotoran ternak sebagai pupuk organik juga perlu digalakkan untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan meningkatkan kesuburan tanah. Lantas mengapa kita mengkaji dan menerapkan hal ini di Kabupaten Sinjai?
Tidak hanya itu, pada sektor perkebunan juga memiliki potensi yang besar, seperti kelapa, kakao, kopi, cengkeh, pala, lada bahkan tanaman porang yang hari ini lagi viral terkait izin pabriknya di Larea-rea. Berbagai buah-buahan lainnya, tersebar di berbagai kecamatan, termasuk di Sinjai Selatan, Sinjai Tengah, Sinjai Borong, Tellu Limpoe, Bulupoddo, dan Sinjai Barat. Bahkan di Sinjai Borong dan Sinjai Barat, memiliki potensi perkebunan tembakau yang signifikan yang perlu diperhatikan.
Pengembangan perkebunan yang berkelanjutan, dengan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial, akan menghasilkan produk perkebunan yang berkualitas dan bernilai jual tinggi di pasar domestik maupun internasional. Peningkatan nilai tambah hasil perkebunan melalui pengolahan menjadi produk turunan juga perlu digalakkan. Dan tentunya hal ini harus diperhatikan oleh pemerintah.
Yang paling dinanti-nanti ketersediaan bibit unggul dan akses terhadap teknologi pengolahan yang tepat sangat penting dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen. Pengolahan tembakau menjadi produk olahan bernilai tambah, seperti cerutu atau tembakau iris, perlu dikaji dan dikembangkan kabupaten Sinjai. Lalu, mengapa kita tidak melirik hal itu?
Kita lanjut ke sektor peternakan di Kabupaten Sinjai, yang juga memiliki potensi yang cukup besar, terutama di Kecamatan Sinjai Selatan, Sinjai Tengah, Sinjai Borong, Tellu Limpoe, Bulupoddo, dan Sinjai Barat.
Pengembangan peternakan sapi, kambing, ayam, dan berbagai jenis ternak lainnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan memenuhi kebutuhan protein hewani.
Penerapan teknologi peternakan modern dan peningkatan kualitas ternak akan meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil ternak. Akses terhadap pakan ternak yang berkualitas dan terjangkau juga perlu diperhatikan. Selain itu, pengelolaan kotoran ternak menjadi pupuk organik merupakan potensi tambahan yang perlu dikembangkan untuk mendukung sektor pertanian. Untuk mencapai hal ini, tentu pemerintah daerah kabupaten Sinjai harus mendukung program peternakan yang berkelanjutan.
Dari segi sektor perikanan. Potensi perikanan Sinjai, baik perikanan tangkap maupun budaya, juga perlu dikembangkan secara optimal. Kecamatan Sinjai Timur, Pulau Sembilan, Tellu Limpoe, dan Sinjai Utara memiliki potensi perikanan yang sangat menjanjikan.
Peningkatan infrastruktur perikanan, teknologi budidaya, dan pemasaran akan meningkatkan pendapatan nelayan dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. Pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan juga harus menjadi prioritas utama di Kabupaten Sinjai. Dan pemerintah harus hadir di tengah-tengah nelayan memberikan solusi dan dukungan yang tepat.
Yang tidak kalah penting, sektor pariwisata di Kabupaten Sinjai juga memiliki potensi yang besar di semua kecamatan.
Keindahan alam, budaya lokal, dan kearifan lokal seperti kekayaan kuliner khas Sinjai (misalnya Nasu Cukka dan Laha Bete), adat istiadat, potensi wisata hutan (perhutani), dan keindahan pantainya dapat dikemas menjadi produk wisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Contohnya, potensi wisata Pulau Larea-rea di Pulau Sembilan, Hutan Mangrove Tongke-tongke, Bulu Lanceng di Desa Baru, serta air terjun dan wisata Marra di Sinjai Borong, dan masih banyak lagi potensi wisata lainnya membutuhkan pengembangan lebih lanjut.
Dengan memadukan potensi wisata alam dengan sajian kuliner khas Sinjai di setiap lokasi wisata, daya tarik akan semakin meningkat. Pengembangan infrastruktur pariwisata, promosi yang efektif, dan peningkatan kualitas pelayanan akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan pendapatan daerah. Dan ini sangat menjanjikan, jika dikelola dengan perencanaan yang matang, transparan dan melibatkan masyarakat.
Jadi, dengan mengembangkan potensi lokal ini secara terintegrasi dan berkelanjutan, Sinjai dapat menciptakan ekonomi yang lebih kuat dan tahan terhadap guncangan. Hal ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada sektor tambang yang berisiko tinggi.
Hari dengan perkembangan ilmu teknologi yang mengangkasa, kita dapat menemukan contoh keberhasilan pengembangan potensi lokal dapat dilihat di beberapa daerah melalui media sosial. Seperti Badung (Bali) dengan pariwisatanya, Sleman (Yogyakarta) dengan pertanian organik dan agrowisata, Wonogiri (Jawa Tengah) dengan perkebunan jati dan kopi, Lombok (NTB) dengan pariwisata berkelanjutan, dan Sumedang (Jawa Barat) dengan pertanian dan industri rumahan dan masih banyak daerah-daerah yang maju karena mengembangkan potensi lokal di daerahnya.
Disini kita harus menyadari bahwa Pemerintah Kabupaten Sinjai memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan dan pemberdayaan potensi lokal ini. Pemerintah perlu menyediakan akses permodalan, teknologi, dan pelatihan bagi masyarakat. Pemerintah juga perlu membangun infrastruktur pendukung, seperti jalan, irigasi, dan pasar yang memadai.
Selain itu, pemerintah perlu melakukan promosi dan pemasaran produk lokal secara efektif. Yang terpenting, pemerintah perlu memberikan pendampingan intensif kepada petani dalam mengelola lahan dan kebun mereka secara lebih modern dan efisien. Hal ini termasuk memastikan ketersediaan bibit unggul dan pupuk berkualitas dengan harga terjangkau, serta mendorong pemanfaatan pupuk organik dari kotoran ternak.
Pengembangan potensi lokal juga membutuhkan kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Kerjasama ini akan mempercepat proses pengembangan dan memastikan keberhasilan program.
Ingat, bahwa transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pengembangan potensi lokal juga sangat penting. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan memastikan penggunaan dana yang efektif dan efisien.
Dengan mengembangkan potensi lokal secara maksimal, tambang emas tidak lagi menjadi prioritas utama di Kabupaten Sinjai. Sinjai dapat menjadi daerah yang maju dan sejahtera berkat potensi lokalnya yang dikelola dengan baik dan berkelanjutan.
Ini adalah langkah menuju Sinjai yang lebih mandiri dan berdaya saing. Kita bisa melihat data yang ada bahwa mayoritas penduduk Sinjai memiliki lahan atau kebun, bahkan sawah.
Melalui pendampingan dan dukungan pemerintah yang tepat, potensi ini dapat dioptimalkan, dengan belajar dari keberhasilan daerah lain seperti yang telah disebutkan di atas.
Pembangunan yang berkelanjutan dan berbasis potensi lokal akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Sinjai. Hal ini akan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Pemerintah juga perlu memperhatikan aspek lingkungan dalam pengembangan potensi lokal. Pengembangan yang berkelanjutan harus memperhatikan kelestarian lingkungan dan tidak merusak ekosistem dan tentunya tanpa tambang emas.
Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, Kabupaten Sinjai dapat mewujudkan cita-cita sebagai daerah yang maju dan sejahtera berdasarkan potensi lokalnya. Mari kita bangun Sinjai yang lebih baik, lebih maju, dan lebih berkelanjutan.
Singkatnya sebagai kesimpulan, Kabupaten Sinjai memiliki potensi luar biasa di luar sektor pertambangan emas. Dengan fokus pada pengembangan terpadu sektor pertanian, perkebunan (termasuk tembakau di Sinjai Borong dan Sinjai Barat), peternakan (dengan pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk organik), perikanan, dan pariwisata (memanfaatkan potensi alam seperti air terjun dan wisata Marra di Sinjai Borong, serta kuliner khas seperti Nasu Cukka dan Laha Bete) di seluruh kecamatan, Sinjai dapat membangun ekonomi yang lebih kuat, berkelanjutan, dan berkeadilan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mengurangi ketergantungan pada sektor yang berisiko tinggi secara lingkungan dan ekonomi.
Kunci keberhasilan terletak pada pendampingan pemerintah yang intensif kepada petani dan nelayan, memastikan akses terhadap bibit unggul, pupuk berkualitas dengan harga terjangkau, teknologi budidaya yang tepat, serta pengembangan infrastruktur yang memadai.
Belajar dari keberhasilan daerah lain dalam mengembangkan potensi lokalnya juga sangat penting. Keberhasilan ini membutuhkan komitmen dan sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
Oleh: Syukri Ardi - Si Pacul
*Tulisan tersebut adalah tanggung jawab penulis.